
Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta dan PT Windu Nabatindo Lestari penandatanganan nota kesepahaman riset konservasi serangga penyerbuk kelapa sawit Fakultas Pertanian UPNVY 1 Juli 2025. (Foto: Dok. UPNVY).
Yogyakarta, HAISAWIT – Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) menjalin kerja sama riset dengan PT Windu Nabatindo Lestari. Fokus penelitian ini adalah pelestarian serangga penyerbuk alami tanaman kelapa sawit.
Penandatanganan nota kesepahaman dilaksanakan pada 1 Juli 2025 di Fakultas Pertanian UPNVY. Kolaborasi tersebut menjadi langkah konkret mendukung praktik perkebunan kelapa sawit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dilansir laman FP UPNVY, Kamis (03/07/2025), penelitian akan memprioritaskan strategi konservasi Elaeidobius sp., yang merupakan penyerbuk utama kelapa sawit dan memiliki peran penting bagi produktivitas nasional.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut keberhasilan tim peneliti dari Jurusan Agroteknologi UPNVY yang sebelumnya meraih hibah riset bersaing nasional dari perusahaan perkebunan tersebut.
Penelitian akan dilakukan dengan pendekatan ekologi, konservasi, serta pemanfaatan teknologi pertanian terpadu agar hasil riset dapat langsung diterapkan di lapangan.
Dalam sambutan acara, pihak Fakultas Pertanian UPNVY memberikan apresiasi terhadap kerja sama yang terjalin. Perwakilan PT Windu Nabatindo Lestari juga menyambut positif kolaborasi tersebut.
Ketua Tim Peneliti, Dr Mofit Eko Poerwanto, mengungkapkan pentingnya peran akademisi dalam mendukung pembangunan sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Kegiatan penandatanganan dihadiri oleh pimpinan Fakultas Pertanian, Ketua Jurusan Agroteknologi, para dosen peneliti, dan perwakilan perusahaan perkebunan.
Kerja sama ini membuka peluang bagi riset lanjutan yang relevan dengan tantangan konservasi serangga penyerbuk di perkebunan sawit.
Selain itu, kolaborasi riset antara perguruan tinggi dan sektor industri diharapkan dapat memperkuat pengelolaan kebun sawit yang lebih berkelanjutan.
Langkah awal tersebut menjadi bagian dari komitmen kedua pihak untuk meningkatkan kualitas pengelolaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.***