Kemenperin Luncurkan Siprosatu, Sistem Digitalisasi Produk Sawit dari Hulu hingga Hilir

Kementerian Perindustrian meluncurkan sistem digital Siprosatu untuk memantau rantai pasok produk sawit dari hulu hingga hilir. Langkah ini mendukung transparansi industri dan percepatan transformasi digital sesuai Making Indonesia 4.0.

BERITA

Arsad Ddin

16 Juni 2025
Bagikan :

Kementerian Perindustrian meluncurkan Siprosatu, sistem digital untuk memantau rantai pasok sawit dari hulu hingga hilir guna dorong transparansi dan efisiensi industri nasional. (Foto: Dok. Kemenperin)

Jakarta, HAISAWIT – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengembangkan sistem baru untuk mempercepat transformasi digital sektor industri sawit melalui peluncuran platform bernama Sistem Informasi Produk Sawit dan Turunannya (Siprosatu).

Langkah ini diambil sejalan dengan peta jalan Making Indonesia 4.0 yang menempatkan digitalisasi sebagai pengungkit daya saing industri manufaktur nasional, termasuk industri pengolahan kelapa sawit.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menyampaikan bahwa Siprosatu akan menjadi sistem utama dalam pelaporan data real-time dari perusahaan industri sawit.

“Siprosatu merupakan backbone dari pelaporan real-time data neraca massa masuk–keluar bahan baku dan produk perusahaan industri sebagai alat bantu pengambilan keputusan pembinaan industri serta pengawasan dan pengendalian oleh regulator,” ujar Putu dalam siaran resmi di Jakarta, Jumat (13/6).

Ia menjelaskan bahwa sistem ini dirancang untuk melacak pergerakan produk sawit sejak dari hulu hingga sampai ke tangan konsumen akhir. Tujuannya untuk menciptakan transparansi dalam seluruh rantai pasokan industri sawit nasional.

Lebih lanjut, Siprosatu akan merekam aktivitas produksi, distribusi, konsumsi, hingga ekspor produk-produk turunan sawit, sehingga dapat mendukung akuntabilitas dalam sistem industri nasional.

“Produk yang akan dimonitor rantai pasoknya dalam Siprosatu adalah produk dari industri CPO dan RFM (Refinery, Fractionation, dan Modifications), antara lain minyak goreng sawit, oleofood, dan biodiesel,” ujar Putu.

Putu menambahkan bahwa platform ini juga memiliki kemampuan untuk terhubung dengan sistem pelayanan atau pengawasan lain yang dikelola oleh kementerian atau lembaga lainnya.

Rencana integrasi Siprosatu dengan sistem informasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) juga tengah dipersiapkan, guna menyatukan jalur pelaporan digital dalam proses sertifikasi berkelanjutan.

Sebagai bagian dari penguatan ekosistem digital industri sawit, Kemenperin menggandeng PT Siemens Indonesia. Perusahaan tersebut dilibatkan dalam memberikan pelatihan dan pendampingan teknis bagi sumber daya manusia di sektor industri.

Siemens juga turut memberikan masukan dalam penyusunan desain teknis platform Siprosatu, baik dari sisi perangkat lunak maupun pengembangan kompetensi teknis pengguna.

Berdasarkan data Kemenperin, industri agro mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,69 persen pada triwulan I 2025. Sektor ini juga merealisasikan investasi senilai Rp38,72 triliun, yang terdiri dari Rp21,33 triliun penanaman modal asing dan Rp17,39 triliun penanaman modal dalam negeri.

Selain itu, industri agro tercatat menyumbang 52,17 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) industri nonmigas, dan menyerap 9,37 juta tenaga kerja sepanjang triwulan I tahun ini.

Menurut Kemenperin, angka tersebut menunjukkan bahwa industri agro, termasuk sawit di dalamnya, menjadi bagian penting dari pertumbuhan ekonomi nasional dan penciptaan lapangan kerja.***

Bagikan :

Artikel Lainnya