
Pekerja di perkebunan kelapa sawit (Foto: Doc. ANJ Group)
Jakarta, HAISAWIT - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024. Laba bersih perusahaan melonjak 106,7% menjadi USD 9,2 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan laba ini didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) minyak sawit mentah (CPO) sebesar 12,3%, dari USD 731 per metrik ton pada 2023 menjadi USD 822 per metrik ton pada 2024. Selain itu, efisiensi biaya juga menjadi faktor utama dalam pencapaian ini.
Direktur Keuangan ANJ, Nopri Pitoy, mengapresiasi pencapaian positif perusahaan di tengah berbagai tantangan industri. Ia menilai strategi operasional yang diterapkan mampu menjaga pertumbuhan perusahaan.
"Kami bangga dengan pencapaian kinerja keuangan ANJ di tahun 2024. Di tengah berbagai tantangan, kami mampu menunjukkan ketahanan dan terus tumbuh," ujar Nopri, dikutip dari laman resmi ANJ Group, Sabtu (29/03/2025).
Selain itu, ANJ juga mencatatkan peningkatan EBITDA yang signifikan pada tahun 2024. Hal ini menjadi indikator keberhasilan perusahaan dalam memanfaatkan peluang pasar secara optimal.
"Pada tahun 2024, harga Jual Rata-Rata (ASP) CPO meningkat sebesar 12,3%, dari USD 731 per metrik ton di tahun 2023 menjadi USD 822 per metrik ton," ujarnya.
Efisiensi operasional juga berperan dalam pencapaian laba bersih yang lebih tinggi. Penurunan harga pupuk dan optimalisasi proses produksi menjadi faktor pendorong.
"Peningkatan laba bersih dan EBITDA yang signifikan mencerminkan keberhasilan strategi kami dalam mengoptimalkan operasional dan memanfaatkan peluang pasar," lanjut Nopri.
Meskipun produksi CPO ANJ turun 13,5% menjadi 245.395 metrik ton akibat dampak El Nino, lonjakan harga CPO dan strategi efisiensi mampu menjaga profitabilitas perusahaan.
Ke depan, ANJ menargetkan peningkatan produksi CPO sebesar 15% pada 2025. Target ini didukung oleh hasil replanting, peningkatan produksi TBS dari kebun inti, dan pembelian TBS dari pihak eksternal.
Selain itu, ANJ juga mengimplementasikan berbagai strategi mitigasi perubahan iklim, termasuk sistem pengelolaan air dan pencegahan kebakaran lahan, guna menjaga stabilitas produksi di masa mendatang.***