Dalam kunjungan ke Kabupaten Siak, Menteri LH Hanif Faisol menilai keberhasilan PTPN IV Lubuk Dalam dapat menjadi contoh percepatan perdagangan karbon di sektor pertanian, khususnya kelapa sawit.
Arsad Ddin
12 Mei 2025Dalam kunjungan ke Kabupaten Siak, Menteri LH Hanif Faisol menilai keberhasilan PTPN IV Lubuk Dalam dapat menjadi contoh percepatan perdagangan karbon di sektor pertanian, khususnya kelapa sawit.
Arsad Ddin
12 Mei 2025Siak, HAISAWIT – Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyebut PTPN IV Lubuk Dalam sebagai contoh nyata pengelolaan sawit ramah lingkungan. Ia menyatakan lokasi ini layak dijadikan pusat belajar perdagangan karbon sawit. Pernyataan itu disampaikan Hanif saat kunjungan kerjanya ke Kabupaten Siak, Riau, Sabtu (10/05/2025).
Menteri Hanif mengapresiasi pencapaian PTPN IV yang mampu mereduksi emisi karbon sebesar 33.799 ton CO2 ekuivalen. Capaian tersebut telah diverifikasi oleh lembaga independen.
Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan bahwa sektor sawit memiliki potensi besar mendukung agenda lingkungan global.
“Kami mengucapkan selamat kepada jajaran PTPN IV. Ini adalah model nyata bahwa sektor sawit pun bisa menjadi bagian dari solusi krisis iklim global,” ujar Hanif, dikutip laman FP Diskominfo Siak, Senin (12/05/2025).
Ia juga menyampaikan pandangannya tentang pentingnya menjadikan Lubuk Dalam sebagai lokasi edukasi nasional untuk perdagangan karbon.
“Harapan kami, tempat ini bisa menjadi tempat belajar untuk mendorong percepatan perdagangan karbon di sektor pertanian, terutama kelapa sawit,” sambungnya.
Dalam kunjungannya, Menteri LH juga meninjau PT Kimia Tirta Utama di Kecamatan Koto Gasib. Fokus peninjauan pada kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau.
Sarana penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta pelatihan masyarakat menjadi bagian dari pengecekan. Ia menilai upaya perusahaan telah sesuai dengan standar pengelolaan lingkungan.
Provinsi Riau, termasuk Kabupaten Siak, menjadi prioritas pengawasan karena memiliki sekitar 4 juta hektare lahan sawit. Hingga April 2025, wilayah ini tercatat memiliki luas indikasi karhutla tertinggi di Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut turut hadir Wakil Bupati Siak Husni Merza serta jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pemerintah daerah menyambut baik kedatangan Menteri Hanif dan rombongan.***