Riset Ungkap Sawit Miliki Infiltrasi Air Setara dengan Hutan Alam

Hasil riset menunjukkan bahwa lahan perkebunan kelapa sawit memiliki kemampuan infiltrasi air setara dengan hutan alami. Kanopi rapat dan sistem akar dalam jadi kunci utama konservasi air dan tanah.

BERITA ARTIKEL

Arsad Ddin

8 April 2025
Bagikan :

Ilustrasi Perkebunan Kelapa Sawit

Jakarta, HAISAWIT – Kemampuan perkebunan kelapa sawit dalam menyerap air melalui sistem perakarannya memiliki kapasitas yang setara dengan lahan hutan. Hal ini berdasarkan laporan dari PASPI tahun 2021 tentang konservasi tanah dan air di perkebunan kelapa sawit.

Fakta ini diperkuat oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa laju infiltrasi air hujan pada lahan sawit mencapai tingkat yang sebanding dengan hutan alami. Dengan demikian, sawit berkontribusi terhadap peningkatan cadangan air tanah di sekitarnya.

Dilansir laman BPDP, Selasa (08/04/2025), struktur kanopi dan sistem akar yang luas pada kelapa sawit berperan penting dalam proses konservasi tersebut.

Kanopi sawit mampu menaungi hampir seluruh permukaan tanah. Hal ini membantu mencegah pukulan langsung air hujan yang bisa menyebabkan erosi.

Setiap pohon kelapa sawit memiliki 18 hingga 30 pelepah daun per tahun. Jumlah tersebut dijaga dalam kisaran tertentu untuk menjaga produktivitas tanaman.

Tanaman muda dipertahankan pada 48 hingga 56 pelepah. Sedangkan tanaman tua tetap memiliki 40 hingga 48 pelepah aktif.

Pelepah yang rapat membentuk lapisan pelindung alami. Saat hujan turun, air akan terpecah dan diserap perlahan melalui tanah.

Sistem akar serabut kelapa sawit menjangkau hingga kedalaman 5 meter. Akar ini menciptakan pori-pori alami yang menyimpan air hujan.

Cadangan air ini sangat bermanfaat di musim kering. Air yang tertahan di tanah dilepas perlahan untuk kebutuhan tanaman dan organisme tanah.

Kondisi ini memungkinkan tanaman lain di sekitar kebun sawit untuk tetap bertahan saat kekeringan.

Selain menyimpan air, akar kelapa sawit juga membantu menjaga kandungan bahan organik dalam tanah. Hal ini berdampak langsung pada kesuburan lahan secara alami.

Penelitian terdahulu juga mencatat bahwa daya simpan air pada lahan sawit lebih tinggi dibandingkan lahan karet. Hal ini membuat kelapa sawit unggul dalam konservasi air tanah.

Dalam laporan PASPI, kemampuan infiltrasi air pada lahan sawit hingga kedalaman 200 cm dinyatakan setara dengan lahan hutan. Temuan ini menjadi bagian penting dalam memahami fungsi ekosistem perkebunan kelapa sawit dalam menjaga keseimbangan hidrologi wilayah.***

Bagikan :

Artikel Lainnya