Berita Terbaru

Lihat Semua
...

Nusa Dua, HIASAWIT - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menekankan pentingnya riset dan inovasi sebagai kunci untuk transformasi industri kelapa sawit di masa depan. Dalam gelaran Pekan Riset Sawit Indonesia (Perisai) 2024, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menjelaskan bahwa acara tersebut berfungsi sebagai platform penting untuk mendorong iklim riset dan inovasi yang mendukung pengembangan industri sawit yang berkelanjutan. “Perisai 2024 sebagai event Research-Business Matching dalam rangka mendukung program pengembangan kelapa sawit berkelanjutan berbasis riset – inovasi,” ujarnya di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), pada Kamis, (3/10/2024). Dia menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi ajang untuk membahas beragam isu terkait budidaya, produk hilir, serta teknologi digitalisasi yang dapat diterapkan dalam industri kelapa sawit. Putu juga menambahkan bahwa melalui aktivitas riset dan inovasi yang terimplementasi dalam sektor industri komersial, sektor kelapa sawit akan mengalami transformasi menjadi industri masa depan. “Industri ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata dia. Lebih lanjut, Kemenperin berkomitmen untuk memperbaiki sistem riset yang ada agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. “Kita coba memperbaiki sistem kita untuk riset ini sehingga benar-benar bisa kita manfaatkan dengan semaksimal mungkin,” ujarnya. Dengan demikian, Kemenperin berharap dapat memperkuat sektor kelapa sawit yang tidak hanya berkontribusi terhadap perekonomian tetapi juga berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Dari data yang ada, kontribusi sektor kelapa sawit terhadap ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai Rp775 triliun pada akhir tahun 2024. Nilai ekspor kelapa sawit dan produk turunannya juga menunjukkan angka yang signifikan, yaitu USD28,45 miliar pada tahun 2023. Dengan pencapaian tersebut, Kemenperin menegaskan pentingnya inovasi untuk menjaga daya saing industri sawit Indonesia di pasar global.***

4 Oktober 2024
...

Nusa Dua, HAISAWIT – Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) 2024 resmi dibuka dengan fokus pada pentingnya transformasi strategi dan kebijakan pemerintah dalam mendukung industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Deputi II Bidang Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Gardera, dalam presentasinya menekankan bahwa sawit memainkan peran strategis dalam mendukung ekonomi hijau di Indonesia. Dalam sambutannya, Kamis (03/10/2024), Dida Gardera menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan keberlanjutan di sektor kelapa sawit. Salah satunya adalah pengembangan program peremajaan sawit rakyat dengan menggunakan bibit bersertifikat untuk meningkatkan produktivitas perkebunan rakyat. Dida juga menyoroti pentingnya kebijakan biodiesel sebagai langkah nyata dalam pengurangan emisi. "Baik dari sisi serapannya, kemudian juga dari sisi penurunan emisinya, ini juga harus premis yang harus kita terapkan," ujar Dida Gardera di hadapan peserta PERISAI 2024. Ia menambahkan, pemerintah sangat serius dalam mengimplementasikan kebijakan sawit berkelanjutan yang sejalan dengan upaya Indonesia untuk menerapkan pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa sawit tidak hanya mendukung industri, tetapi juga membantu menjaga lingkungan. "Ini juga harus kita implementasikan bahwa sawit ini juga konotasinya itu berkelanjutan, ini yang paling penting," lanjutnya, menegaskan bahwa keberlanjutan adalah kunci utama dalam transformasi industri kelapa sawit. Lebih lanjut, Dida Gardera menjelaskan bahwa sawit bukan hanya mendukung sektor energi melalui biodiesel, tetapi juga mendukung pembangunan hijau yang lebih luas. "Dan bukan untuk sawit saja yang berkelanjutan, tapi mendukung Indonesia menerapkan pembangunan berkelanjutan atau green economy," ucapnya. Sampai tahun 2023, upaya ini telah menunjukkan hasil yang signifikan. Menurut Dida, program kebijakan biodiesel B35 telah berhasil menurunkan emisi karbon secara drastis. "Ini terbukti sampai dengan 2023 ini sudah menurunkan sekitar 32 juta ton emission reduction," paparnya. PERISAI 2024 menjadi ajang penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan industri kelapa sawit untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama dalam mendukung keberlanjutan industri ini.***

4 Oktober 2024
...

Bali, HAISAWIT – Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman, menegaskan pentingnya riset dalam menghadapi tantangan masa depan industri kelapa sawit. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) 2024 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Acara ini dihadiri oleh lebih dari 700 peserta, termasuk perwakilan pemerintah, akademisi, pelaku industri, dan masyarakat luas. PERISAI 2024 berfokus pada transformasi industri kelapa sawit melalui penerapan teknologi inovatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dalam sambutannya, Eddy Abdurrachman menekankan bahwa riset dan inovasi menjadi kunci utama untuk memperkuat daya saing global industri sawit Indonesia. "Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas strategis nasional. Melalui riset dan inovasi, kami berharap dapat mendorong terciptanya produk-produk baru, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat daya saing global industri kelapa sawit Indonesia," ujar Eddy. PERISAI 2024 menghadirkan 29 inovasi teknologi yang telah didanai oleh BPDPKS, serta 10 hasil riset dari mahasiswa yang turut dipamerkan. Inovasi-inovasi ini mencakup berbagai sektor, mulai dari bioenergi hingga biomaterial yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan keberlanjutan industri sawit. BPDPKS juga berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan internasional dalam pengembangan inovasi, seperti PT KLK dan Novozymes. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat penerapan hasil riset dalam skala industri, sekaligus mendukung transformasi industri sawit menuju praktik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Tidak hanya pameran, PERISAI 2024 juga menggelar sesi seminar yang membahas berbagai topik strategis. Topik-topik tersebut mencakup peran industri sawit dalam mendukung kemandirian energi, pengelolaan limbah, hingga peluang dan tantangan dalam komersialisasi hasil riset. Eddy Abdurrachman berharap melalui PERISAI 2024, para pemangku kepentingan dapat lebih memahami pentingnya riset dalam mengantisipasi berbagai tantangan yang dihadapi industri sawit di masa depan. Dengan acara ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara peneliti, pelaku industri, dan pemerintah. PERISAI 2024 tidak hanya menjadi ajang pameran inovasi, tetapi juga wadah untuk menjalin kerja sama strategis yang dapat mempercepat transformasi industri sawit Indonesia menuju keberlanjutan.****

4 Oktober 2024
...

Penyampaian Riset BPDPKS Mendorong Teknologi dan Kebijakan untuk Mengokohkan Industri Sawit Tangguh Bali, HAISAWIT - Kamis (3/10/2024) Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia, Didiek Hadjar Goenadi. Menyampaikan bahwa Kelapa Sawit menjadi komoditi yg populer dan mayoritas di Indonesia dan memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan tapi disisi lain memiliki tantangan dari berbagai pihak untuk pengembangan ini. Salah satu nya melalui kegiatan Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) ini. Riset BPDPKS selain mengarahkan kepada aspek kebijakan juga banyak mengarahkan kepada pengembangan teknologi, yang langsung dan besar manfaat nya kepada industri sawit nasional. Baik pemerintah, industri dan petani bisa memanfaatkan hasil riset yang di danau oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Tujuan utama adalah menghasilkan teknologi dan kebijakan yang mampu menghasilkan industri kelapa sawit yang tangguh. Sawit menghadapi tantangan diantara nya Yield Gap antara Petani dengan GAP, sistem panen yang efisien, pengolahan emosi gas rumah kaca rendah, pemanfaatan biomassa, dan pengembangan produk produk yang berbasis hayati. Ini adalah tantangan yang harus dijawab dan penelitian harus bersifat problem solving orientid. Asosiasi Inventor Indonesia memiliki misi menjembatani para inventor dengan investor, karena tidak mudah membawa hasil riset bertemu dengan industri yang cocok dan bisa bekerjasama. Kami juga mencoba memperkuat unlimited creativity dan creative inteligence. Serta dalam networking para inventor. Jumlah Invensi BPDPKS sejak 2015 sampai 2023 adalah 275. Dari jumlah tersebut yang siap dikomersialisasi adalah 46 kemudian setelah dilanjutkan dan yang Diminati oleh Calon Investor 26 Riset. Masih begitu banyak hasil invensi yang belum bisa diminati dan masuk ke Industri. Sehingga hadir AII untuk turut menghubungkan. Masalah Umum yang diharapi dalam komersialisasi hasil Grant Riset Sawit adalah rendahnya kesesuaian teknologi dengan Kebutuhan Pasar kemudian rendahnya tingkat kesiapan teknologi, rendahnya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) masih tergantung mesin mesin impor, potensi pasar asumsi periset tidak sesuai dengan realitas misalnya harga jual briket masih terlalu tinggi dibandingkan batubara serta bahan baku masih kurang, serta rendahnya komitmen periset. Mayoritas setelah selesai riset dilaksanakan, sudah dpublikasi para periset tidak berkenan untuk lanjut komersialisasi. Selain itu hambatan berikutnya adalah regulasi pemerintah yang menghambat. Perbedaan regulasi antara kementrian menjadi hal hal yang kedepan bisa dibahas bersama. Kemudian rumitnya proses legal di lembaga pengusul sehingga proses komersialisasi berlangsung lebih lama. Selain itu diketahui, Kementerian Perindustrian diberikan amanat untuk menyusun, menjalankan, dan melakukan pemantauan atas kebijakan hilirisasi industri kelapa sawit sesuai Perpres No. 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional 2020- 2024. Hilirisasi industri diartikan sebagai upaya menghasilkan produk turunan sawit pangan (oleofood), non pangan (oleochemical), bahan bakar terbarukan (biofuel), hingga material baru ramah lingkungan (biomaterial), pada skala industri berkelanjutan.

3 Oktober 2024
...

Bali, HAISAWIT - Dalam kegiatan Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) 2024 yang bertemakan “Green Gold: Transforming Palm Oil Industry through Cutting-Edge Technologies”, dan PERISAI 2024 menitikberatkan pada transformasi industri kelapa sawit melalui penggunaan teknologi terkini. PERISAI sudah digelar sejak mula-mula BPDPKS didirikan dan acara tahunan ini, diselenggarakan dengan tujuan memperkenalkan hasil-hasil riset inovatif. Khususnya, kepada para pemangku kepentingan dalam industri kelapa sawit, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat luas. Kegiatan PERISAI Tahun 2024 yang dilaksanakan di BNDCC Bali pada 3-4 Oktober 2024, menampilkan 29 inovasi riset yang didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), 10 hasil riset mahasiswa, dan berbagai demonstrasi teknologi seperti biosneakers, baterai supercapacitor, sepeda motor listrik, gerobak pengangkut tandan buah segar bertenaga listrik, serta ada14 booth pameran yang ikut meriahkan PERISAI 2024. Direktur Utama BPDPKS, Direktur Jenderal Industri Agro Kementrian Perindustrian, Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnia pada Kementrian Koordinator (Kemenko) Perekonomian didampingi oleh tamu undangan lainnya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada berbagai hasil penelitian saat melakukan kunjungan ke pameran hasil penelitian. Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika menyampaikan bahwa "PERISAI sebagai sebagai event Research-Business Matching dalam rangka mendukung program pengembangan kelapa sawit berkelanjutan berbasis riset – inovasi," ucapnya. Melalui aktivitas riset–inovasi yang terimplementasi pada sektor industri komersial, sektor kelapa sawit akan berubah wujud menjadi industri masa depan yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas dan berkelanjutan. Putu juga menambahkan bahwa "Melalui aktivitas riset–inovasi yang terimplementasi pada sektor industri komersial, sektor kelapa sawit akan berubah wujud menjadi industri masa depan yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas dan berkelanjutan," ujarnya. Kegiatan PERISAI ke-8 dimeriahkan oleh pameran pameran dari Riset Bioenergi, Traglopindo Utama, Asosiasi Inventor Indonesia, Riset Lingkungan dan Penanganan Limbah, Lipico, Riset Budidaya/Lahan/Tanah/Sosial/Ekonomi, KPK, Riset Bio material/Oleokimia, Kawan Era Baru, Novozymes, Riset Pasca Panen dan Pengolahan, Riset Pangan, Pakan, dan Kesehatan, Riset Sawit Mahasiswa, dan Pameran Riset dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (RPN). Melalui acara ini juga dapat memberikan kesempatan bagi para peneliti dan pelaku industri untuk berdiskusi lebih lanjut melalui sesi business matching, yang diharapkan dapat mempercepat proses komersialisasi hasil penelitian.

3 Oktober 2024
...

Plenary Session : topik Bioenergi: “Peran Industri Sawit dalam Mendukung Kemandirian Energi”    Bali, HAISAWIT - Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) ke-8 diselenggarakan pada hari ini Kamis (3/10/24) di Bali Nusa Dua Convention Center, Kabupaten Badung, Bali. Dengan mengusung tema “Green Gold: Transforming Palm Oil Industry through Cutting-Edge Technologies”, PERISAI 2024 menitikberatkan pada transformasi industri kelapa sawit melalui penggunaan teknologi terkini. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 800 peserta yang telah terdaftar, termasuk perwakilan dari lembaga pemerintah, asosiasi industri, dan para akademisi, serta menampilkan 29 inovasi riset yang didanai oleh BPDPKS, 10 hasil riset mahasiswa, dan berbagai demonstrasi teknologi seperti biosneakers, baterai supercapacitor, sepeda motor listrik, serta gerobak pengangkut tandan buah segar bertenaga listrik.  PERISAI 2024 juga menghadirkan sesi pleno dengan topik-topik strategis serta pandangan tentang urgensi riset yang disampaikan oleh : 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: “Transformasi Strategi dan Kebijakan Pemerintah untuk Industri Kelapa Sawit" 2. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian: “Dukungan Pemerintah terhadap Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan” 3. Ketua Umum AII: “Peluang dan Tantangan Komersialisasi Hasil Riset Sawit”. Selain itu beberapa hasil riset sawit yang didanai oleh BPDPKS akan dipaparkan pada Plenary Session. Kegiatan seminar yang terbagi menjadi enam sesi/kelas ini dapat diikuti sesuai dengan topik yang diminati salah satunya dengan topik Bioenergi: “Peran Industri Sawit dalam Mendukung Kemandirian Energi” yang disampaikan oleh Jummy BM Sinaga. Undang-undang No. 30 Tahun 2007 mengenai ENERGI mengatur tentang penyediaan dan pemanfaatan energi di Indonesia secara berkelanjutan serta prioritas penyediaan dan pemanfaatan EBT yang salah satunya BBN.  Jummy menyampaikan bahwa "Kebijakan Energi Nasional, sudah sangat baik disusun, namun perlu memastikan konsistensi penerapan energi primer berbasis EBT terkhusus dengan feed stok minyak kelapa sawit, dan disisi industry kelapa sawit sebagai subsider minyak fosil perlu diselaraskan kebijakan dari hulu hingga hilir dalam industry kelapa sawit yang menjadi bahan baku untuk EBT," ucapnya. Dengan luas Perkebunan kelapa sawit Indonesia sekitar 14.1 Jt Ha ~ 57% dari luas kebun sawit Global menjadikan potensi Minyak Sawit, Minyak kelapa sawit Indonesia masih berpotensi ditingkatkan dengan luasan lahan yang sama dengan menaikan  produktivitas lahan dari 3.3 ton/ha/thn cpo menjadi 4 ton/ha/year sehingga produksi CPO bisa mencapai 58 juta mt, ini dapat menopang program mandatory biodiesel B40. Kemudian Jummy menambahkan bahwa "Program mandatory biodiesel sebagai komitemen untuk mengurangi efek gas rumah kaca, dan sebagai sumber energi yang ramah lingkungan, dapat didiversifikasi bahan baku dari bahan nabati lainnya selain meningkatkan produktivitas Perkebunan kelapa sawit, atau mengaktifkan Perkebunan yang tidak digunakan, sehingga program biodiesel, kebutuhan pangan, oleo, dan ekspor tetap terpenuhi, jika kenaikan program mandatory dilakukan dengan mengurangi volume ekspor, maka program berpotensi kendala dalam pembiayaan, sebab selalam ini program biodiesel ditopang dari pungutan ekspor CPO dan turunannya," ujarnya. Dengan diadakannya kegiatan PERISAI 2024 ini diharapakan dengan penyampaian yang telah dijelaskan masyarakat maupun pemerintah dapat menghadapi tantangan Industri Biodisel ini yang terdiri dari sisi kualitas yang sensititi seperti kandungan air, MG, Stabilitas oksidasi namun dituntut peeningkatan mutu setiap Tingkat campuran dinaikkan, Harga yang cenderung tetap sementara bahan pendukung chemical harga cenderung berubah, Kebijakan juga menjadi pertimbangan untuk investasi jangka Panjang, Hambatan perdagangan internasional khususnya eropa, yg mengenakan tarif anti dumping membuat kesulitan ekspor sehingga saat ini menghandalkan market domestic.  Acara Pekan Riset Sawit Indonesia 2024 ini juga menjadi bukti komitmen BPDPKS dalam mendukung transformasi industri kelapa sawit nasional melalui riset, inovasi, dan kolaborasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

3 Oktober 2024
...

Wamenkeu, Thomas Djiwandono saat mengunjungi dan membeli batik sawit pada ATF 2024 Bali, HAISAWIT - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II, Thomas Djiwandono resmi membuka kegiatan ASEAN Treasury Forum (ATF) 2024. ATF merupakan forum yang bertujuan agar negara-negara ASEAN bisa saling berbagi informasi terkait perbendaharaan negara, seperti pengelolaan fiskal, baik dari sisi manajemen, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban anggaran. Pembentukan ATF sudah diinisiasikan dalam ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) ke-10 di Jakarta pada Agustus 2023. Inisiasi ATF kemudian disetujui oleh para menteri-menteri negara ASEAN pada AFMGM ke-11 di Laos pada April 2024. Pada kesempatan itu, disetujui peresmiannya dilakukan pada hari ini di Bali dengan Indonesia sebagai Ketua ATF 2024-2025. Kegiatan ATF 2024 berlangsung pada tanggal 3-4 Oktober 2024 di Badung, Bali yang juga dihadiri oleh pejabat-pejabat Kementerian Keuangan di ASEAN. Setelah rangkaian kegiatan pembukaan, Wamenkeu< Thomas Djiwandono bersama tamu delegasi mengunjungi booth-booth tersedia. Kunjungan pertama dilakukan di Booth Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Pada kesempatan ini, BPDPKS menampilkan dua UKMK (Usaha Kecil Menengah dan Koperasi) unggulannya, yaitu Batik Sawit (CV. Smart Batik Indonesia) dan Cambiacraft. Thomas memberikan apresiasi kepada produk-produk yang dihasilkan. Thomas bahkan ikut mencoba membatik motif pohon sawit dengan menggunakan malam sawit, didampingi oleh COO Batik Sawit, Dinar Indah Lufita Sari. Setelah membatik, Thomas kemudian membeli produk batik sawit, yaitu Batik motif Gurda Sawit dan motif Ceplok Gurda. “Batiknya bagus-bagus, saya beli dua ya, yang ada sawitnya ini dan yang klasik ini, terus dikembangkan. Sukses terus,” ungkap Thomas. CEO Batik Sawit, Miftahudin Nur Ihsan kemudian menjelaskan bahwa batik yang dihasilkan bukan sekedar batik biasa, melainkan juga memiliki nilai pemberdayaan dan ramah lingkungan. “Izin Pak Wamen, produk-produk ini dibuat oleh Ibu-Ibu pembatik. Setelah bermitra dengan Divisi UKMK BPDPKS, jumlah pembatik kami meningkat dari 10 menjadi 60. Batik ini juga menggunakan malam sawit dan pewarna alami yang lebih ramah lingkungan,” ungkap alumni penerima beasiswa LPDP tersebut. Sementara itu, penanggung jawab Booth BPDPKS yang juga Kepala Divisi LKCS, Aida Fitria menyampaikan komitmen untuk terus mendorong produk-produk berbasis sawit. “Kami di BPDPKS saling bersinergi dan berkolaborasi untuk mendorong promosi produk-produk berbasis sawit. Setelah kegiatan ini, kami juga ada kegiatan di Trade Expo Indonesia. Semoga nantinya produk-produk dari Asosiasi maupun UKMK dapat semakin luas pasarnya dan go internasional,” tutup Aida.

3 Oktober 2024
...

Bali, HAISAWIT - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali menggelar Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dengan mengusung tema “Green Gold: Transforming Palm Oil Industry through Cutting-Edge Technologies”. Kegiatan ini bertujuan untuk mendiseminasikan hasil-hasil riset terbaru kepada para pelaku industri, termasuk UMKM dan Koperasi, Pengambil Kebijakan, Akademisi dan Masyarakat guna mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan mendorong produk riset menuju komersialisasi lebih cepat, sehingga memajukan industri kelapa sawit Indonesia menuju pemberdayaan dan keberlanjutan yang lebih besar.  PERISAI 2024 menitikberatkan pada transformasi industri kelapa sawit melalui penggunaan teknologi terkini. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 700 peserta yang telah terdaftar, termasuk perwakilan dari lembaga pemerintah, asosiasi industri, dan para akademisi, serta menampilkan 29 inovasi riset yang didanai oleh BPDPKS, 10 hasil riset mahasiswa, dan berbagai demonstrasi teknologi seperti biosneakers, baterai supercapacitor, sepeda motor listrik, serta gerobak pengangkut tandan buah segar bertenaga listrik. Dalam Sambutannya Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman memberikan apresiasi bahwa Peserta PERISAI Tahun 2024 mencapai 800 orang. Beliau menekankan pentingnya riset dan pengembangan dalam memastikan keberlanjutan industri kelapa sawit nasional. Program Grant Riset Sawit yang telah berlangsung sejak 2015 menjadi salah satu langkah strategis BPDPKS dalam mendukung peningkatan produktivitas dan keberlanjutan industri ini. "Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas strategis nasional. Melalui riset dan inovasi, kami berharap dapat mendorong terciptanya produk-produk baru, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat daya saing global industri kelapa sawit Indonesia," Jelasnya saat memberikan Sambutan dalam Opening Ceremony PERISAI Ke 8 Tahun 2024. Lalu Eddy juga menambahkan bahwa "Diharapkan melalui kegiatn PERISAI ini dapat memberikan penguatan, pengembangan dan Peningkatan Pemberdayaan Perkebunan dan Industri Sawit yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir," ujarnya. Pada tahun ini, BPDPKS berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan internasional seperti PT KLK, Lipico, Sime Darby dan Novozymes untuk menampilkan inovasi-inovasi terdepan di industri kelapa sawit. Selain itu, BPDPKS juga bekerja sama dengan Asosiasi Inventor Indonesia (AII) dalam memfasilitasi proses komersialisasi hasil riset, dengan 30 invensi siap untuk dipasarkan. Acara ini turut dimeriahkan dengan kegiatan Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sepuluh finalis terbaik berkesempatan untuk mempresentasikan hasil riset mereka di hadapan dewan juri. Kompetisi ini diharapkan dapat menumbuhkan minat penelitian di kalangan mahasiswa serta memperkuat fondasi industri kelapa sawit berbasis riset di masa depan. Selain itu PERISAI 2024 juga menyediakan ruang pameran bagi para peserta untuk berinteraksi langsung dengan para peneliti dan melihat hasil-hasil riset yang didanai oleh BPDPKS. Acara ini juga memberikan kesempatan bagi para peneliti dan pelaku industri untuk berdiskusi lebih lanjut melalui sesi business matching, yang diharapkan dapat mempercepat proses komersialisasi hasil penelitian. Diharapkan dari Pekan Riset Sawit Indonesia tahun 2024 ini akan terjadi pemanfaatan hasil riset oleh industri dan pelaku usaha termasuk kerjasama untuk mendorong serta mempercepat proses kesiapan produk riset untuk memasuki tahap komersialisasi.

3 Oktober 2024
...

Jakarta, HAISAWIT – Pemerintah Indonesia semakin serius dalam mendorong pemanfaatan limbah kelapa sawit sebagai bahan baku biofuel, seiring dengan komitmen untuk mewujudkan ekonomi sirkular yang berkelanjutan. Pemanfaatan limbah sawit dinilai dapat memberikan manfaat besar, baik secara ekonomi maupun lingkungan. Dilihat dalam laman resmi Ekon, Rabu (02/10/2024), disebutkan bahwa pemerintah tengah mengeksplorasi berbagai cara untuk memanfaatkan limbah kelapa sawit, termasuk tandan buah kosong, cangkang inti sawit, dan limbah cair, sebagai sumber energi baru dan terbarukan. “Valorisasi bahan baku dari limbah kelapa sawit dan pertanian di Indonesia merupakan sebuah game changer karena akan menjadi salah satu hal yang mendorong penerapan ekonomi sirkular yang menyeimbangkan perlindungan lingkungan/tanggung jawab ekologis dengan pertumbuhan ekonomi. Kita dapat memastikannya dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, seperti dilihat dalam laman resmi Ekon, Rabu (02/10/2024). Menko Airlangga juga menyoroti potensi besar dari co-firing cangkang inti sawit dengan batu bara peringkat rendah untuk pembangkit listrik di Indonesia. Pemerintah optimis bahwa inisiatif ini akan menghasilkan solusi energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. “Pemerintah Indonesia secara aktif menjajaki potensi co-firing palm kernel shell dengan batu bara peringkat rendah di pembangkit listrik dalam negeri. Kami yakin upaya ini akan menghasilkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi perekonomian dan lingkungan,” jelas Menko Airlangga. Lebih lanjut, Menko Airlangga menegaskan bahwa pemanfaatan limbah kelapa sawit tidak hanya tentang keberlanjutan, tetapi juga memiliki dampak positif yang signifikan bagi masyarakat pedesaan. Investasi pada pemanfaatan limbah ini dinilai dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. “Menghargai limbah kelapa sawit dan pertanian dapat menghasilkan peluang ekonomi, khususnya di daerah pedesaan. Dengan berinvestasi pada praktik-praktik ini, kita dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani kecil, serta memperkuat mata pencaharian masyarakat setempat. Ini lebih dari sekadar keberlanjutan, sebab ini tentang memberdayakan masyarakat kita,” ungkap Menko Airlangga. Program ini diharapkan dapat mempercepat transformasi energi di Indonesia, sekaligus meningkatkan daya saing sektor sawit nasional di pasar internasional.***

3 Oktober 2024

Hai Loker Sawit

Lihat Semua