Simposium HASI 2025 Diikuti 578 Peserta dari Indonesia dan Malaysia

Simposium HASI 2025 di Jakarta diikuti 578 peserta dari Indonesia dan Malaysia, menghadirkan diskusi tentang mekanisasi, digitalisasi, dan keberlanjutan industri sawit.

BERITA

Arsad Ddin

8 Mei 2025
Bagikan :

Himpunan Profesional Kelapa Sawit Indonesia (HIPKASI) dan Hai Sawit Indonesia menghadirkan Simposium HASI 2025 di Jakarta, berlangsung di Hotel Bidakara, 7 - 8 Mei 2025. (Foto: Doc. Hai Sawit).

Jakarta, HAISAWIT – Simposium Hai Sawit Indonesia (HASI) 2025 resmi digelar dan berhasil menarik partisipasi 578 peserta dari Indonesia dan Malaysia. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta, mulai Rabu (07/05/2025).

HASI 2025 merupakan hasil kolaborasi antara Hai Sawit Indonesia dan Himpunan Profesional Kelapa Sawit Indonesia (HIPKASI). Kegiatan ini mempertemukan para pelaku industri, akademisi, dan praktisi kelapa sawit dari dua negara.

Forum ini bertujuan menjadi ruang diskusi strategis terkait pengembangan teknologi, mekanisasi, dan keberlanjutan industri kelapa sawit. Seluruh rangkaian berlangsung dalam bentuk seminar, simposium, dan pameran teknologi.

Pemimpin Umum Hai Sawit Indonesia, M Gema Aliza, menyampaikan bahwa simposium tahun ini disusun dalam tujuh sesi utama. Setiap sesi menghadirkan pemateri dari kalangan profesional sawit yang berpengalaman.

"Acara ini terbagi dalam 7 sesi simposium yang menampilkan materi-materi berkualitas dari para ahli dan praktisi dari kedua negara," ujar M Gema Aliza, Rabu (07/05/2025).

Ia menambahkan, seluruh materi yang dibawakan menyentuh berbagai aspek penting dalam industri sawit masa kini. Mulai dari mekanisasi perkebunan, digitalisasi produksi, hingga strategi keberlanjutan menjadi fokus utama.

"Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek penting seperti mekanisasi pertanian dan perkebunan, digitalisasi proses produksi, inovasi teknologi terbaru, serta strategi keberlanjutan industri sawit," lanjutnya.

Tingginya jumlah peserta dalam kegiatan ini dinilai mencerminkan besarnya minat terhadap transformasi industri sawit di kawasan. Simposium ini juga menjadi sarana pertukaran gagasan dan penguatan jaringan profesional.

"Acara ini dihadiri oleh sebanyak 578 peserta yang teregister dari Indonesia dan Malaysia, yang menunjukkan tingginya minat dan komitmen para Profesional Sawit, akademisi, dan pemangku kepentingan dalam mengembangkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan," ungkap Gema.

Di area pameran, sejumlah perusahaan turut menampilkan solusi dan inovasi teknologi terkini. Di antaranya adalah PT Multi Niaga Nusantara Indonesia, PT Iweka Digital Solusi, dan PT Pascal Biotech Indonesia.

Keterlibatan perusahaan-perusahaan ini menunjukkan peran penting sektor swasta dalam mendukung modernisasi industri sawit. Produk dan solusi yang ditampilkan juga relevan dengan kebutuhan pengembangan sektor hulu dan hilir.***

Bagikan :

Artikel Lainnya