PT Agrinas Palma Nusantara akan mengelola tambahan 400 ribu hektare lahan sawit mulai Juni 2025. Ekspansi ini mendukung visi nasional dalam ketahanan energi dan pangan berbasis kelapa sawit.
Arsad Ddin
12 Juni 2025PT Agrinas Palma Nusantara akan mengelola tambahan 400 ribu hektare lahan sawit mulai Juni 2025. Ekspansi ini mendukung visi nasional dalam ketahanan energi dan pangan berbasis kelapa sawit.
Arsad Ddin
12 Juni 2025Cibubur, HAISAWIT – PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) mengumumkan bakal mengelola tambahan lahan seluas 400 ribu hektare kelapa sawit pada Juni 2025. Ekspansi ini menandai langkah besar perusahaan dalam memperkuat posisinya di sektor sawit nasional.
Penambahan lahan itu disampaikan saat kegiatan pembekalan calon karyawan batch keempat dan dihadiri ratusan peserta, baik secara luring maupun daring, bertempat di Aula Sarbini, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, pada Rabu (11/06/20250) kemarin.
Direktur SDM dan Umum PT Agrinas Palma Nusantara, Mayjen TNI Purn. Dr. Bachtiar Utomo, menjelaskan bahwa langkah ekspansi tersebut merupakan bagian dari proyek besar yang terintegrasi dengan program ketahanan pangan dan energi nasional.
“Cita-cita kita, Agrinas Palma jadi perusahaan kelapa sawit nomor satu di dunia. Juni ini, kita akan mengelola tambahan 400 ribu hektare,” ujar Bachtiar Utomo, dikutip dari laman Agrinas Palma, Kamis (12/06/2025).
Bachtiar menambahkan, Agrinas Palma bukan hanya bertujuan menjadi pemain besar di industri sawit, tapi juga membawa misi strategis untuk swasembada energi berbasis kelapa sawit. Hal ini sejalan dengan visi Presiden RI.
Dalam pemaparannya, ia menjelaskan struktur holding Agrinas yang terdiri dari tiga entitas: Pangan, Palma, dan Jaladri. Masing-masing mengelola sektor berbeda untuk mendukung kemandirian nasional secara komprehensif.
“Agrinas Palma Nusantara ini bukan sekadar bisnis sawit. Ini bagian dari visi besar Presiden kita. Ada tiga Agrinas: Pangan, Palma, dan Jaladri. Kita pegang sektor energi dari kelapa sawit,” ungkap Bachtiar.
Transformasi dari perusahaan konsultan teknik negara, PT Indra Karya, menjadi pelaku industri sawit dilakukan melalui pendekatan integratif. Salah satunya mengombinasikan kelapa sawit dengan peternakan sapi dan kambing.
“Bayangkan saja, setiap hektare sawit akan dihuni satu sapi dan satu kambing. Dengan proyeksi pengelolaan hingga tiga juta hektare, Indonesia bisa memiliki tiga juta sapi dan kambing—sebuah potensi luar biasa untuk ketahanan pangan nasional,” kata Bachtiar.
Selain memberikan pembekalan materi selama dua hari, para peserta juga dijadwalkan mengunjungi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Cikasungka milik PT Perkebunan Nusantara (Persero) VIII pada Kamis (13/6) mendatang.
Direktur Utama PT Agrinas Palma Nusantara, Letjen TNI Purn. Agus Sutomo SE dijadwalkan hadir langsung dalam kunjungan ke PKS tersebut sekaligus menutup rangkaian pembekalan lapangan untuk seluruh peserta.
Sebagian besar lahan yang akan dikelola merupakan lahan sawit berusia lama yang memerlukan peremajaan. Proses rehabilitasi, normalisasi, dan rekonstruksi akan menjadi pekerjaan awal bagi peserta yang kelak terjun ke lapangan.
Peserta dibekali kesiapan mental dan teknis menghadapi tantangan penempatan di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Sumatra, Kalimantan, hingga Merauke. Seluruh lokasi disebut memiliki peran penting dalam proyek tersebut.
Berdasarkan informasi dari laman resmi perusahaan, program perluasan lahan ini menjadi bagian dari perencanaan jangka panjang yang akan mengakselerasi pencapaian target produksi dan nilai aset perusahaan ke depan.***