Bolu sawit khas Muaro Jambi menarik perhatian peserta workshop yang digelar BPDP dan Elaeis Media Group di Surabaya. Saripati sawit diperkenalkan sebagai bahan kue inovatif dan bernilai ekspor.
Arsad Ddin
20 Mei 2025Bolu sawit khas Muaro Jambi menarik perhatian peserta workshop yang digelar BPDP dan Elaeis Media Group di Surabaya. Saripati sawit diperkenalkan sebagai bahan kue inovatif dan bernilai ekspor.
Arsad Ddin
20 Mei 2025Surabaya, HAISAWIT – Inovator kuliner asal Muaro Jambi, Iin Arlina, memperkenalkan bolu sawit sebagai salah satu olahan pangan berbasis kelapa sawit dalam Workshop Kuliner Sawit di Hotel Leedon, Surabaya, 29 – 30 April 2025.
Kegiatan ini menjadi ajang praktik langsung pengolahan pangan sawit yang diikuti puluhan peserta dari UMKM, mahasiswa, hingga ibu rumah tangga.
Workshop kuliner ini diselenggarakan oleh Elaeis Media Group dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP).
Selama dua hari, peserta mendapatkan pelatihan membuat berbagai jenis makanan seperti dodol, selai, brownies, dan kue kering menggunakan bahan dasar saripati sawit.
Salah satu momen yang menarik perhatian peserta adalah ketika Iin Arlina mendemonstrasikan pembuatan bolu sawit dengan bahan utama sari pati sawit murni.
Menurut Iin, sari pati sawit bukan sekadar pelengkap, melainkan bahan kunci dalam menciptakan tekstur dan rasa pada kue.
“Sari pati sawit ini bukan sekadar bahan tambahan, tapi kunci kelembutan dan rasa legit pada bolu, dodol, hingga brownies. Dan ini bisa banget jadi komoditas rumahan yang menguntungkan,” ujar Iin, dikutip dari laman BPDP, Selasa (20/05/2025).
Peserta workshop juga diajak untuk mencoba langsung membuat berbagai produk olahan dengan alat baking profesional yang disediakan oleh Indobake.
Kegiatan ini bukan hanya mengenalkan bahan baku alternatif, tapi juga membuka peluang pengembangan usaha kuliner lokal berbasis sawit.
Helmi Muhansah dari BPDP menyebutkan bahwa sawit memiliki potensi besar sebagai bahan pangan.
“Dari sawit, UMKM bisa menciptakan produk pangan yang sehat, berdaya saing, dan berpeluang ekspor,” ujarnya Helmi yang juga merupakan Kepala Divisi UKMK BPDP.
Selain Iin, peserta juga mendapatkan inspirasi dari berbagai produk kreatif lainnya seperti kue bangkit dan brownies yang dikombinasikan dengan bahan lokal.
Mayasari, pelaku usaha kuliner rumahan, merasa pelatihan ini memberi pengalaman langsung yang bermanfaat.
“Biasanya workshop cuma teori, tapi ini langsung praktik. Saya dapat banyak ide buat produk saya. Bahkan pengen coba pakai sari pati sawit buat brownies labu kuning dan bagelan,” kata Mayasari.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Andrio Himawan Wahyu Aji, menambahkan bahwa potensi bahan baku sawit harus didukung strategi pemasaran yang tepat.
“Bahan bakunya melimpah, tinggal bagaimana kita mengemas dan memasarkan produk ini dengan tepat,” ungkap Andrio.
Workshop kuliner ini menjadi bagian dari upaya mengenalkan diversifikasi produk sawit yang lebih luas kepada pelaku UMKM dan generasi muda.
Bertempat di functional room Hotel Leedon, kegiatan ini menghadirkan suasana aktif dan semangat berinovasi dari para peserta.
Dengan pendekatan praktik langsung dan dukungan lintas sektor, kegiatan ini memperlihatkan potensi pangan sawit sebagai peluang usaha rumahan yang menjanjikan.***