Menkeu Sri Mulyani memaparkan pentingnya dukungan riset dan SDM unggul bagi industri sawit. Beasiswa dari BPDPKS dinilai jadi jembatan bagi generasi muda petani sawit agar bisa ikut mendorong produktivitas perkebunan.
Arsad Ddin
11 Juni 2025Menkeu Sri Mulyani memaparkan pentingnya dukungan riset dan SDM unggul bagi industri sawit. Beasiswa dari BPDPKS dinilai jadi jembatan bagi generasi muda petani sawit agar bisa ikut mendorong produktivitas perkebunan.
Arsad Ddin
11 Juni 2025Jakarta, HAISAWIT – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut kelapa sawit sebagai komoditas penting yang menopang kehidupan jutaan petani di Indonesia. Ia menyampaikan bagaimana sektor ini berkaitan erat dengan kehidupan jutaan petani.
Menurutnya, kelapa sawit menjadi sektor penting yang berkontribusi besar terhadap kehidupan masyarakat, khususnya para petani.
“Kelapa sawit merupakan komoditas strategis yang menopang kehidupan jutaan petani di Indonesia,” tulis Menkeu Sri Mulyani dalam instagram pribadinya, dikutip, Rabu (11/06/2025).
Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kegiatan riset sebagai langkah menjaga masa depan industri sawit.
“Untuk menjaga keberlanjutan sektor ini, dibutuhkan dukungan riset dan pengembangan sumber daya manusia,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa dukungan pemerintah terhadap sektor sawit tidak hanya bersifat regulatif, tetapi juga menyentuh aspek pendidikan dan pelatihan.
“Melalui pengelolaan #UangKita, @bpdpkelapasawit menyalurkan dana beasiswa dan penelitian bagi generasi muda yang ingin berkontribusi di sektor sawit—khususnya, untuk anggota keluarga para petani sawit,” katanya.
Salah satu penerima beasiswa tersebut adalah Mevtaul Jana, mahasiswa asal Jambi. Ia berasal dari keluarga petani sawit dan kini aktif di lapangan sebagai tenaga profesional.
Jana menyebutkan berbagai fasilitas yang ia terima selama menjalani program beasiswa dari BPDPKS.
“Dari BPDBKS ini, yang pertama itu ada transport, kedua itu biaya penuh, biaya kuliah penuh, dan yang ketiga itu adalah uang saku, untuk yang keempat uang buku per semesternya, dan juga laptop untuk kegiatan pembelajaran kami,” ujar Mevtaul Jana.
Selain dukungan pendidikan, ia juga mendapatkan kesempatan praktik langsung dan pengakuan keahlian melalui program magang serta sertifikasi.
“Dan juga laptop untuk kegiatan pembelajaran kami, dan juga kami bisa magang di perusahaan besar swasta yang ada di Indonesia, dan kami juga mendapatkan sertifikasi kompetensi,” ujarnya.
Mevtaul Jana kini bekerja sebagai mandor perawatan dan menangani bagian pemupukan di perkebunan sawit. Ia menyampaikan pandangannya mengenai peran perempuan di sektor ini.
“Kalau di perkebunan ini, kalau untuk dilapangkan, memang mayoritas itu adalah laki-laki, tapi di sini ada kesetaraan gender, di mana perempuan pun juga bisa,” kata Jana.
Ia juga mengaku mendapatkan pemahaman lebih luas mengenai cara kerja dan teknis perawatan sawit yang sebelumnya belum ia ketahui.
“Saya banyak mengerti tentang sawit, yang dulunya cuma tahu sebagai seorang anak petani sawit, tapi sekarang tahu gimana cara perawatan kelapa sawit, dan gimana meningkatkan produktivitas kelapa sawit,” ujar Jana.
Program pengembangan SDM Sawit merupakan salah satu agenda yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Program ini menyasar anak petani sawit di seluruh Indonesia.
Selain beasiswa, BPDPKS juga mendukung kegiatan penelitian terapan di sektor kelapa sawit. Dana riset tersebut diarahkan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan industri sawit nasional.***