Menuju Ekonomi Sirkular, Serat dan Cangkang Sawit Bisa Jadi Sumber Energi

Serat dan cangkang sawit dinilai memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan. Kolaborasi riset Indonesia dan Korea membuka peluang pemanfaatan limbah biomassa dalam mendukung ekonomi sirkular yang lebih efisien dan berkelanjutan.

BERITA HAI INOVASI SAWIT

Arsad Ddin

9 Juni 2025
Bagikan :

Ilustrasi Kelapa Sawit (Foto: aprobi.or.id).

Jakarta, HAISAWIT – Pemanfaatan limbah biomassa dari industri kelapa sawit kembali menjadi sorotan dalam seminar bertajuk Sustainable Waste Valorization and Economic Feasibility yang digelar daring pada Selasa (29/4/2025).

Acara ini mempertemukan peneliti dari Indonesia dan Korea Selatan untuk membahas peluang riset bersama dalam pengelolaan limbah biomassa secara berkelanjutan.

Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PRSPBPDH) BRIN, Nugroho Adi Sasongko, menyampaikan potensi besar dari limbah sawit yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.

“Limbah ini dapat dipilih untuk dimanfaatkan sebagai energi, pakan, atau bahkan makanan,” ujar Nugroho, dikutip dari laman APROBI, Senin (09/06/2025).

Ia juga mendorong peningkatan kolaborasi antar-lembaga untuk mengidentifikasi peluang-peluang riset konkret yang berdampak nyata bagi pengelolaan limbah.

Seminar ini turut menghadirkan Lee Donmin dari Center for Institutional Innovation – National Institute of Green Technology (NIGT), Korea Selatan.

Dalam paparannya, Lee menggarisbawahi pentingnya kerja sama lintas negara dalam riset biomassa.

“Dengan dukungan pemerintah dan peneliti dari dua negara, saya berharap seminar ini dapat membantu menyebarkan pemahaman kita dalam pemanfaatan biomassa,” ungkap Lee.

Dari sisi akademik, Prof. Udin Hasanudin dari Universitas Lampung menjelaskan alur produksi kelapa sawit hingga menghasilkan CPO dan PKO.

Ia menunjukkan bahwa proses tersebut menghasilkan serat dan cangkang inti sawit yang berpotensi sebagai bahan baku energi dan kebutuhan lainnya.

Perekayasa Ahli Madya BRIN, Dudi Iskandar, menambahkan bahwa jenis limbah di Indonesia sangat beragam dan volumenya meningkat seiring urbanisasi.

“Jenis-jenis limbah ini perlu menjadi perhatian jika di masa depan kita ingin melakukan kolaborasi,” katanya dalam sesi diskusi seminar.

Dudi juga menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan pengelolaan limbah mencapai 100 persen pada tahun 2029 melalui pendekatan ekonomi sirkular.

“Ini merupakan peluang yang sangat baik jika kita memiliki kolaborasi dengan Korea (Energetic Korea) yang bisa membantu mengembangkan riset dan teknologi bersama untuk menangani permasalahan pengelolaan limbah di Indonesia,” tambahnya.

Dalam pemaparan yang disampaikan pada seminar tersebut, biomassa sawit seperti serat dan cangkang memiliki nilai guna tinggi sebagai energi alternatif.

Seminar ini merupakan bagian dari upaya BRIN dan mitra internasional untuk menggali potensi biomassa secara lebih luas, termasuk untuk mendukung sektor energi ramah lingkungan.***

Bagikan :

Artikel Lainnya