BPDP, DITJENBUN, dan AKPY-STIPER Latih 210 Petani Sawit Luwu Utara Tingkatkan SDM Perkebunan

210 petani kelapa sawit dari Kabupaten Luwu Utara mengikuti program pelatihan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS)

BERITA

HLS Redaksi

5 Juli 2025
Bagikan :

Sulawesi Selatan, *HAISAWIT* - Sebanyak 210 petani kelapa sawit dari Kabupaten Luwu Utara mengikuti program pelatihan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) yang dilaksanakan oleh AKPY-STIPER bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (DITJENBUN).

Pelatihan ini secara resmi dibuka di Hotel Rinra, Makassar, dengan menghadirkan berbagai pihak terkait, di antaranya Direktur Penyaluran Dana BPDP, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian RI, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Luwu Utara, para instruktur dari AKPY-STIPER, serta pendamping petani.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kepercayaan yang diberikan kepada AKPY-STIPER untuk melatih 1.492 petani sawit di lima provinsi dan 12 kabupaten sepanjang tahun 2025. Di Sulawesi Selatan sendiri, sebanyak 210 petani akan mendapatkan pelatihan intensif, terdiri atas 90 orang dalam materi Budidaya Kelapa Sawit dan 120 orang dalam materi Panen dan Pascapanen.

Dalam sambutan Direktur AKPY-STIPER, Bapak Sri Gunawan menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang untuk menjawab berbagai tantangan dalam industri kelapa sawit, baik dari sisi teknis maupun non-teknis, seperti legalitas lahan, tumpang tindih kawasan, perubahan iklim, hingga penggunaan bibit yang belum bersertifikat.

“Solusi dari permasalahan tersebut adalah tiga hal utama: peningkatan kualitas SDM, penerapan teknologi, serta penguatan kelembagaan petani,” tegasnya.


Metode pelatihan akan mengacu pada pendekatan taksonomi Bloom serta prinsip pendidikan orang dewasa, termasuk diskusi interaktif, penggunaan alat peraga, dan kegiatan outbound. Para peserta diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh langsung di kebun masing-masing dan menularkannya kepada petani lain, sehingga produksi kelapa sawit rakyat dapat meningkat secara berkelanjutan.

Selain itu, pelatihan ini juga memperkenalkan berbagai program pendukung dari BPDP seperti Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), sarana prasarana, dan program SDMPKS itu sendiri.

Sebagai tindak lanjut, diharapkan akan terbentuk Klinik Sawit atau SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu) di wilayah masing-masing.

Bagikan :

Artikel Lainnya