Bupati Labura Dukung ICRAF Dorong Pertanian Sawit Berkelanjutan di Kawasan Tropis Asia

Bupati Labura menghadiri seminar nasional SFITAL di Medan dan menyampaikan dukungannya terhadap program pertanian sawit berkelanjutan yang digagas ICRAF di wilayah tropis Asia, termasuk Kabupaten Labura.

BERITA

Arsad Ddin

27 Juni 2025
Bagikan :

Bupati Labuhanbatu Utara, Hendriyanto Sitorus hadir dalam acara  Seminar Nasional, Membangun Sinergi Menuju Perkebunan Kelapa Sawit yang Berkelanjutan dan Berdaya Saing. Rabu (25/06/2025). (Foto: Diskominfo Labura).

Labura, HAISAWIT – Bupati Labuhanbatu Utara, Hendriyanto Sitorus, hadir dalam Seminar Nasional bertajuk Sustainable Farming in Tropical Asian Landscape (SFITAL) yang diselenggarakan oleh ICRAF atau World Agroforestry Centre di Medan, Rabu (25/6).

Kegiatan ini membahas pendekatan pengelolaan pertanian berkelanjutan di kawasan tropis, termasuk upaya penguatan kapasitas petani sawit melalui penerapan praktik agroforestri dan kolaborasi multipihak.

Bupati Labura menyampaikan pandangannya mengenai program SFITAL yang telah dijalankan ICRAF di wilayah Labuhanbatu Utara.

“Semoga Program pertanian berkelanjutan di kawasan tropis Asia atau Sustainable Farming in Tropical Asian Landscape (SFITAL) yang dijalankan oleh ICRAF atau yang juga dikenal sebagai World Agroforestry Centre di Kabupaten Labura terus berlanjut dan bisa mendorong petani sawit di Kabupaten tercinta semakin sukses dan sejahtera,” ujar Hendriyanto, dikutip dari FP Diskominfo Labura, Jumat (27/06/2025).

Bupati menyampaikan apresiasi kepada ICRAF yang selama ini telah berkontribusi dalam mendampingi petani sawit Labura agar lebih memahami konsep keberlanjutan dan meningkatkan kualitas ekonomi mereka.

Seminar tersebut menghadirkan berbagai pihak terkait dalam pengelolaan sawit rakyat. Kabupaten Labuhanbatu Utara menjadi salah satu contoh praktik kolaboratif dalam pengembangan sawit berkelanjutan.

Program SFITAL dari ICRAF telah dilaksanakan di sejumlah daerah, termasuk Labura. Pendekatan yang digunakan mengombinasikan riset ilmiah dan penerapan langsung di lapangan dengan melibatkan petani sawit sebagai subjek utama.

Seminar dilaksanakan di Hotel Arya Duta Medan dan menjadi bagian dari agenda peningkatan pemahaman berbagai pihak terhadap pentingnya tata kelola lanskap tropis yang produktif dan lestari.

Sebagai informasi, ICRAF dikenal sebagai lembaga riset internasional yang fokus pada pengembangan agroforestri dan tata kelola bentang alam. Lembaga ini beroperasi di berbagai negara, termasuk Indonesia.***

Bagikan :

Artikel Lainnya