Mentan Amran: Yordania Siap Impor CPO Indonesia dalam Skala Besar

Yordania menyatakan kesiapan untuk mengimpor minyak sawit mentah (CPO) dari Indonesia dalam jumlah besar. Hal ini disampaikan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, usai penandatanganan MoU kerja sama pertanian yang disaksikan Presiden Prabowo dan Raja Yordania.

BERITA

Arsad Ddin

21 April 2025
Bagikan :

Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Strategis. (Foto: Dok/Setneg - BPMI Setpres)

Jakarta, HAISAWIT – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama pertanian antara Indonesia dan Yordania, Minggu (13/04/2025).

Acara tersebut berlangsung di Istana Al Husseiniya, Amman, Yordania, saat kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Timur Tengah.

Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menandatangani kerja sama pertanian dengan Menteri Pertanian Kerajaan Hasyimiyah Yordania, Khaled Al Henefat.

Usai penandatanganan, Amran menyampaikan pernyataan penting terkait peluang ekspor minyak sawit ke Yordania.

“Mereka siap mengimpor CPO dari Indonesia dalam skala besar,” kata Mentan Amran, dikutip laman GAPKI, Senin (21/04/2025).

Ia belum menyebutkan volume pasti atau jadwal pelaksanaan pengiriman CPO ke negara tersebut.

Namun, kesediaan Yordania membuka pasar baru memberikan sinyal positif bagi sektor ekspor sawit Indonesia.

Kerja sama ini dinilai menjadi langkah strategis dalam memperluas pasar ekspor di luar negara-negara tradisional tujuan CPO.

Terlebih, kebijakan tarif impor 32 persen dari Amerika Serikat terhadap produk asal Indonesia masih menjadi perhatian pelaku usaha.

Dalam kerja sama tersebut, selain minyak sawit, kedua negara juga menjajaki kolaborasi di bidang gandum.

Yordania disebut memiliki teknologi pengelolaan air yang lebih maju dan berminat mendukung pengembangan tanaman gandum di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kami menyambut baik inisiatif Yordania dan meyakini bahwa kerja sama ini akan memperkuat sektor pertanian kita di masa mendatang,” kata Mentan Amran.

Selain ekspor komoditas, MoU juga mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia, fasilitasi perdagangan produk pertanian, hingga kolaborasi teknologi dan pupuk.

Langkah ini menjadi bagian dari penguatan hubungan bilateral yang juga menyentuh sektor lain seperti pertahanan, pendidikan, dan keagamaan.

Penandatanganan ini membuka peluang konkret bagi para pelaku industri pertanian di kedua negara, termasuk subsektor minyak sawit.

Kesepakatan Indonesia–Yordania tersebut turut menambah variasi mitra dagang Indonesia di kawasan Timur Tengah.

Dengan terbukanya potensi pasar baru, ekspor CPO Indonesia bisa lebih stabil meski menghadapi tantangan dari negara mitra dagang lama.***

Bagikan :

Artikel Lainnya