Peneliti IPB, Mira Rivai: Sawit Anugerah Besar bagi Perekonomian Indonesia

Mira Rivai dari IPB mengungkap kontribusi sawit terhadap perekonomian Indonesia dan potensi besar dari limbah sawit yang bisa dikembangkan menjadi produk bernilai.

BERITA

Arsad Ddin

6 April 2025
Bagikan :

Ilusrasi Perkebunan Kelapa Sawit (Foto: Arsad Ddin)

Jakarta, HAISAWIT – Peneliti dari Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi IPB, Mira Rivai, menyebut kelapa sawit sebagai anugerah besar bagi perekonomian Indonesia karena perannya yang strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, seperti disampaikannya dalam sebuah forum diskusi ilmiah, Indonesia Palm Oil Research and Innovation Conference and Expo (IPORICE) di Jakarta tahun 2024 lalu.

Sebagai produsen sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki luas areal perkebunan sawit yang cukup besar dan hasil produksi yang signifikan. Data terbaru menunjukkan capaian tahun 2023 yang mencatat produksi mencapai puluhan juta ton.

Mira menyampaikan bahwa kontribusi sawit sangat penting bagi Indonesia. Komoditas ini bukan hanya menopang ekspor, tetapi juga menyokong perekonomian secara luas.

“Pada tahun 2023 berdasarkan data Dinas Perkebunan bahwa perkebunan sawit di Indonesia mencapai 16,8 juta hektar dengan produksi sekitar 48 juta ton cpo,” ujar Mira Rivai, dikutip dari laman BRIN, Minggu (06/04/2025).

Dalam keterangannya, Mira juga merinci daerah-daerah yang mendominasi produksi sawit nasional berdasarkan sebaran provinsi.

“Terkait data pesebaran minyak kelapa sawit mentah/crude Palm Oil (CPO) Indonesia per propinsi, ranking pertama ditempati oleh Riau, dilanjutkan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat,” tambahnya.

Tak hanya dari sisi produksi, Mira juga menyorot besarnya potensi limbah sawit yang terus meningkat setiap tahunnya.

“Pengolahan Kelapa minyak sawit dari tanaman kelapa sawit dapat menghasilkan beragam limbah. Di antaranya yang dapat dimanfaatkan, pelepah, batang, tandan buah segar, cangkang, dan sebagainya,” ucapnya.

Ia menilai, limbah padat dari sawit berpotensi diolah menjadi bahan baku berbagai produk bernilai ekonomi tinggi.

“Setiap tahun potensi limbah padat sawit semakin meningkat, sehingga potensial sekali bahan baku tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan berbagai produk,” jelasnya.

Lebih jauh, Mira juga menjelaskan bahwa selain limbah padat, pengolahan sawit turut menghasilkan limbah cair dalam jumlah besar.

“Limbah cair ini bisa dimanfaat sebagai bahan bio energi, pupuk organik, dan lain-lain. Sebuah tantangan berat bagi kita khususnya para periset, bagaimana agar produk produk sekala riset ini dapat semakin ditingkatkan menjadi produk yang dapat dikomersialkan,” ungkapnya.

Potensi besar dari sawit tidak hanya terbatas pada minyak mentahnya. Limbah yang selama ini dianggap sisa, justru bisa menjadi sumber daya alternatif yang strategis jika dikelola dengan pendekatan berbasis inovasi.

Peneliti dari IPB tersebut mendorong agar riset lanjutan terhadap limbah sawit difokuskan ke arah hilirisasi. Menurutnya, ini menjadi salah satu solusi agar sawit bisa memberi nilai tambah lebih besar secara ekonomi dan lingkungan.

Pemanfaatan limbah sawit baik padat maupun cair menjadi peluang riset yang menarik. Namun tantangannya kini adalah bagaimana hasil riset itu bisa diangkat menjadi produk komersial berskala industri.***

Bagikan :

Artikel Lainnya