Unila Uji Coba BSU 35, Kelapa Sawit Sebagai Alternatif Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Uji coba BSU 35 di Unila menandai kemajuan dalam bahan bakar berbasis kelapa sawit

BERITA

Arsad Ddin

17 September 2024
Bagikan :
Unila melakukan uji coba bahan bakar berbasis kelapa sawit. (Foto: Dok Unila)
Bandar Lampung, HAISAWIT - Universitas Lampung (Unila) baru-baru ini melaksanakan uji coba bahan bakar berbasis kelapa sawit yang diberi nama "Bensin Sawit Unila (BSU) 35." Uji coba ini berlangsung di pelataran Gedung Kimia Unila dan merupakan hasil kerja sama antara Tim Katalis Bertunas Unila, Jurusan Kimia Unila, dan Agroinvestama Group.


Acara tersebut dihadiri oleh Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani, Wakil Dekan Bidang Akademik FMIPA, Ketua Jurusan Kimia, serta para dosen. Penelitian ini dipimpin oleh Prof. Wasinton Simanjuntak bersama Prof. Kamisah, Diky Hidayat, dan lima mahasiswa alumni FMIPA Unila. Dalam uji coba ini, tim peneliti menghasilkan BSU 35, sebuah inovasi dalam pengembangan energi baru terbarukan berbasis kelapa sawit.

“Minyak sawit diolah dan dipecah dengan bantuan katalis untuk menghasilkan biogasolin,” ujar Prof. Simanjuntak, seperti diberitakan dari laman resmi RRI, Minggu (15/09/2024).

Kegiatan ini menunjukkan hasil positif ketika BSU 35, yang merupakan campuran 35 persen BSU dengan 65 persen Pertamax, diuji pada kendaraan motor.

"Mesin motor menyala dan dapat digunakan untuk aktivitas sehari-hari," ungkap Petrus Tjandra, menambahkan bahwa bahan bakar ini tentunya ramah lingkungan.

Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani, menyambut baik hasil uji coba ini dan berharap BSU 35 dapat dikembangkan lebih lanjut.

“Saya sangat bangga dengan hasil kerja tim penelitian dan berterima kasih kepada Agroinvestama atas dukungannya. Kami berharap BSU dapat digunakan secara luas, dimulai dari lingkungan Unila hingga masyarakat umum di Provinsi Lampung,” kata Prof. Lusi.

Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi alternatif bahan bakar yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, seiring dengan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memanfaatkan kelapa sawit secara optimal.***

Bagikan :

Artikel Lainnya