Program beasiswa sawit dari Kementan dan BPDPKS mendapat sambutan hangat di Bunex 2024, fokus pada pengembangan SDM unggul.
Arsad Ddin
16 September 2024Program beasiswa sawit dari Kementan dan BPDPKS mendapat sambutan hangat di Bunex 2024, fokus pada pengembangan SDM unggul.
Arsad Ddin
16 September 2024
Foto: ditjenbun.pertanian.go.id
Tangerang, HAISAWIT – Program beasiswa kelapa sawit yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mendapatkan sambutan positif dari para mahasiswa di ajang Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024. Acara yang digelar di Hall 5-6 ICE BSD, Tangerang ini menarik perhatian ratusan mahasiswa yang hadir untuk mengetahui lebih lanjut tentang kesempatan mendapatkan beasiswa dalam bidang kelapa sawit.
Dalam rilis Ditjenbun melalui portal resminya, Senin (16/09/2024), disebutkan bahwa program beasiswa ini merupakan salah satu upaya konkret pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor kelapa sawit. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencetak tenaga kerja unggul yang siap berkontribusi dalam industri kelapa sawit.
“Ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam mengembangkan SDM berkualitas di sektor kelapa sawit Indonesia. Beasiswa ini dirancang untuk menghasilkan tenaga kerja unggul yang siap berkontribusi dalam industri kelapa sawit,” ungkap Heru Tri Widarto, seperti dilihat dari laman resmi Ditjenbun, Senin (16/09/2024).
Pemerintah, melalui berbagai kebijakan dan program, sangat fokus pada peningkatan kualitas SDM kelapa sawit.
“Pemerintah sangat concern dalam meningkatkan kualitas pendidikan terkhusus sumber daya manusia (SDM) kelapa sawit, sebelumnya hanya ada 6 lembaga pendidikan yg bekerja sama dengan kita namun saat ini kita sudah bekerjasama dengan 23 lembaga pendidikan,” kata Bagus Hendratmojo, Direktur Perlindungan Perkebunan.
Bagus juga menambahkan bahwa SDM memainkan peran penting dalam keberlanjutan sawit di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, termasuk pemberian beasiswa dan pelatihan teknis yang disesuaikan dengan kebutuhan petani sawit.
“SDM memegang peran penting dalam sawit berkelanjutan, untuk itu pemerintah mengambil peran dalam meningkatkan SDM sawit, baik dari sisi jumlah maupun kualitasnya. Adapun upaya-upaya yang telah kita lakukan seperti peningkatan SDM melalui beasiswa dan bimbingan teknis sesuai kebutuhan petani,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Mohammad Alfansyah, Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, turut memberikan motivasi kepada para mahasiswa. Ia menekankan pentingnya komitmen dan kerja keras dalam memanfaatkan beasiswa ini.
“Kedepan, kelapa sawit akan banyak hilirisasi, produk turunan akan banyak, dan tenaga kerja meningkat, karena itu manfaatkan kesempatan ini untuk mengejar peluang tersebut. Jarang sekali ada beasiswa yang memberi sejak entry level, untuk itu kami minta mahasiswa belajar maksimal dan komitmen menyelesaikan dengan nilai yg baik,” jelas Alfansyah.
Salah satu penerima beasiswa sebelumnya, Yudha Oktia Putra, juga berbagi pengalamannya. Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada BPDPKS dan Ditjenbun yang telah membuka jalan bagi kariernya di industri sawit.
“Teman-teman terus semangat dan mari manfaatkan dengan baik beasiswa yang diberikan secara maksimal. Saya juga berterimakasih kepada BPDPKS dan Ditjenbun telah menghadirkan program ini sehingga saya bisa bersekolah, bekerja, dan berada pada titik ini,” ujar Yudha.
Program beasiswa ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menilai bahwa program ini sangat strategis dalam meningkatkan kualitas SDM di sektor sawit.
“Program ini sangat penting dalam menciptakan generasi muda yang mampu memperkuat industri kelapa sawit, baik di tingkat nasional maupun internasional, beasiswa ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan keberlanjutan industri sawit Indonesia yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi,” imbuh Mentan.***