Ketersediaan Minyak Goreng Tetap Terjaga Meskipun CPO Diekspor Secara Besar

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim, menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan minyak goreng di pasar saat ini.

BERITA

Novi

29 Maret 2024
Bagikan :

Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim, menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan minyak goreng di pasar saat ini. Namun, dia mengungkapkan adanya penurunan realisasi wajib pasok dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO), yang menyebabkan hak ekspor produsen minyak goreng masih tetap tinggi.

Isy menjelaskan bahwa sekitar 5,9 juta ton hak ekspor bagi produsen minyak goreng yang menjalankan DMO, yang setara dengan pemenuhan kebutuhan ekspor selama 2,5 bulan ke depan. Namun, pelemahan permintaan CPO dari luar negeri telah menyebabkan penurunan angka DMO.

Meskipun terjadi penurunan DMO, Isy menegaskan bahwa stok minyak goreng di pasar secara keseluruhan masih sangat mencukupi. Meskipun demikian, dia mengakui bahwa pasokan minyak goreng dalam kemasan curah agak kurang, karena sebagian besar DMO disalurkan dalam bentuk curah, sekitar 60%, sisanya dalam bentuk kemasan MinyaKita.

Isy memberi jaminan bahwa masyarakat masih bisa mendapatkan minyak goreng, meskipun harga premium mungkin kurang terjangkau. Dia mengatakan bahwa ada opsi untuk membeli minyak goreng merek second brand dengan harga yang lebih terjangkau. Isy juga menekankan bahwa ketersediaan minyak goreng masih mencukupi, meskipun terjadi penurunan DMO.

Di sisi lain, Panel Harga Badan Pangan mencatat bahwa harga minyak goreng sedang mengalami tren kenaikan. Pada hari itu, harga minyak goreng naik, dengan kemasan sederhana naik sebesar Rp50 per liter dan kemasan curah naik sebesar Rp10 per liter. Hal ini menunjukkan bahwa harga minyak goreng terus meningkat sejak bulan Januari, bahkan melampaui harga tertinggi tahun 2023.

Sumber : sawitindonesia.com

Bagikan :

Artikel Lainnya