Miftahudin Nur Ihsan dan Dinar Indah Lufita Sari, alumni UNY, perkenalkan batik sawit di kancah internasional melalui Festival Inovasi Suzhou 2024
Arsad Ddin
2 Januari 2025Miftahudin Nur Ihsan dan Dinar Indah Lufita Sari, alumni UNY, perkenalkan batik sawit di kancah internasional melalui Festival Inovasi Suzhou 2024
Arsad Ddin
2 Januari 2025(Foto: rri.co.id)
Yogyakarta, HAISAWIT – Alumni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali mencetak prestasi dengan memperkenalkan inovasi berbasis lokal di kancah internasional. Perusahaan startup mereka, CV. Smart Batik Indonesia, menghadiri undangan khusus untuk tampil di Innovation Festival (InnovFest) Suzhou 2024, yang diselenggarakan belum lama ini.
Festival bergengsi ini merupakan acara tahunan yang digelar oleh National University of Singapore Research Institute (NUSRI) Suzhou, didukung oleh NUS Enterprise.
Ajang ini menjadi wadah penghubung antara perusahaan teknologi Tiongkok dan inovator global, menarik perhatian berbagai kalangan internasional.
Tim dari Smart Batik Indonesia diwakili oleh Miftahudin Nur Ihsan selaku CEO dan Dinar Indah Lufita Sari sebagai COO. Keduanya merupakan alumni UNY; Ihsan adalah lulusan Fakultas MIPA, sedangkan Dinar merupakan alumni Program Studi Kimia angkatan 2018.
Selama kegiatan, mereka memamerkan batik malam sawit dan pewarna alami yang menjadi inovasi unggulan perusahaan.
Ihsan, penerima Beasiswa LPDP untuk program MBA di UGM, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan yang diberikan.
“Mudah-mudahan ini menjadi jalan pembuka bagi kami untuk mengenalkan Batik Indonesia ke seluruh dunia,” ungkapnya, seperti dilihat pada laman resmi RRI, Kamis (2/1/2025).
Inovasi batik berbasis sawit yang mereka kembangkan selama setahun terakhir mendapat dukungan dari berbagai pihak di Yogyakarta.
Kolaborasi ini melibatkan mitra lokal untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan dengan nilai budaya tinggi.
Sejak pertama kali diadakan pada 2015, InnovFest telah menjadi platform global yang mendukung lebih dari 4.600 peserta dari 2.400 organisasi.
Pada edisi 2024, tema yang diusung adalah “AI & Digitalisasi” serta “Keberlanjutan”, menjadikannya panggung yang relevan bagi inovasi seperti batik sawit.
CV. Smart Batik Indonesia berharap partisipasi mereka di Suzhou dapat menjadi langkah awal menuju ekspansi pasar internasional.
Dengan jejak prestasi yang terus bertambah, langkah alumni UNY ini tidak hanya mengharumkan nama kampus, tetapi juga membawa potensi besar bagi industri batik Indonesia di era globalisasi.***