
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Pelatihan Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit 2025 berlangsung di Jakarta pada Senin (20/05/2025). (Foto: bpdp.or.id).
Jakarta, HAISAWIT – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggandeng 18 lembaga pelatihan untuk menjalankan program pelatihan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sawit tahun 2025. Total peserta yang akan mengikuti pelatihan ini mencapai 10.786 orang.
Anggaran sebesar Rp160,6 miliar dikucurkan untuk melaksanakan program ini di 17 provinsi dan 40 kabupaten. Penandatanganan kerja sama dilaksanakan di Jakarta, Senin (20/05/2025).
Direktur Utama BPDP, Eddy Abdurrachman, menyampaikan pentingnya kualitas SDM sebagai penopang utama industri sawit nasional. Menurutnya, tantangan global seperti produktivitas rendah dan tekanan regulasi harus dijawab dengan penguatan kapasitas SDM.
“Kita punya potensi besar, kita punya sumber daya, tapi kita juga punya tanggung jawab. Tanggung jawab untuk memastikan bahwa sawit Indonesia tidak hanya unggul secara kuantitas, tetapi juga berkualitas, berkelanjutan, dan bermartabat di mata global,” ujar Eddy, dikutip BPDP, Kamis (22/05/2025).
Program ini merupakan bagian dari amanat Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2024 tentang Pengembangan SDM Sawit. BPDP telah menyusun pelatihan mulai dari teknis budidaya, kewirausahaan, hingga kepemimpinan.
Kegiatan pelatihan akan dilaksanakan mulai Mei hingga September 2025. Pelaksanaannya akan dilakukan secara paralel oleh masing-masing lembaga yang telah terverifikasi.
Ketua Komite Pengembangan SDM PKS, Darmansyah, menekankan pentingnya kesiapan lembaga pelatihan. Ia menyebut, kesuksesan program ini sangat bergantung pada kualitas pengajar dan fasilitas pelatihan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap pelatihan yang dilaksanakan benar-benar memberikan dampak yang nyata. Itu hanya bisa tercapai jika lembaga mampu menghadirkan pengajar yang tidak hanya ahli, tapi juga komunikatif dan inspiratif,” ungkap Darmansyah dalam sambutannya.
Sesi bimbingan teknis juga digelar dalam kegiatan ini. Materinya disampaikan oleh Kepala Divisi Program Pelayanan BPDP, Arfie Thahar.
Ia menjelaskan mekanisme pelaksanaan pelatihan, termasuk proses verifikasi dan pencairan dana. Penjelasan ini diberikan untuk memastikan setiap lembaga pelatihan memahami aturan yang berlaku.
Kegiatan ditutup oleh Direktur Penyaluran Dana BPDP, Alfansyah. Ia memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam program ini.
Dalam sambutannya, Alfansyah menekankan pentingnya menjaga kualitas pelatihan. Ia menyebut bahwa seleksi narasumber yang tepat menjadi faktor penting dalam pelaksanaan program.
“Bukan hanya kompetensi teknis yang kita perlukan, tetapi juga kemampuan komunikasi agar peserta tetap fokus dan termotivasi sepanjang pelatihan,” ujarnya.
Sejak tahun 2016 hingga 2024, BPDP telah melatih sebanyak 18.477 peserta dari berbagai daerah. Program pelatihan ini menyasar pekebun dan masyarakat di sekitar perkebunan sawit.
Program pelatihan tahun 2025 menambah jumlah peserta secara signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jumlah provinsi dan kabupaten yang terlibat juga semakin luas.
Dengan pelibatan 18 lembaga pelatihan, pelatihan tahun ini akan dijalankan secara simultan di berbagai daerah. Setiap lembaga ditugaskan berdasarkan wilayah kerja yang telah ditentukan.***