
(Foto: mubakab.go.id)
Palembang, HAISAWIT - Bupati Musi Banyuasin (Muba), HM Toha, menghadiri pelantikan Pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Sumatera Selatan periode 2024-2029. Acara ini berlangsung di Ballroom Hotel Excelton Palembang, Kamis (20/03/2025).
Pelantikan ini mengangkat tema "Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi melalui Sawit Berkelanjutan". Hadir dalam acara tersebut Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru serta berbagai pihak yang terkait dengan industri sawit di daerah ini.
Bupati Muba HM Toha memberikan apresiasi terhadap peran GAPKI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan. Menurutnya, industri sawit memiliki potensi besar dalam mendorong investasi dan membuka lapangan kerja.
"Kami dari Pemkab Muba mengucapkan selamat kepada pengurus GAPKI yang baru dilantik. Kami berharap GAPKI terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong investasi, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga kelestarian lingkungan," ujar HM Toha, dikutip Jumat (21/03/2025).
Selain itu, ia menegaskan bahwa kelapa sawit adalah komoditas penting yang mendukung perekonomian daerah. Menurutnya, keberlanjutan industri ini perlu dijaga agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
"Sawit adalah masa depan ekonomi kita. Sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan petani sangat diperlukan agar sektor ini tetap berkembang," lanjutnya.
Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru juga mengapresiasi kontribusi industri sawit dalam meningkatkan perekonomian daerah. Ia menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan mencapai 5,04%, salah satu yang tertinggi secara nasional, dan sektor sawit menjadi salah satu pendorong utama.
Ketua GAPKI Sumsel periode 2024-2029, Alex Sugiarto, menyampaikan bahwa organisasi ini berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan industri sawit yang berkelanjutan. Pihaknya juga akan meningkatkan kemitraan dengan petani plasma serta mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Dalam kesempatan tersebut, GAPKI Sumsel menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak guna memperkuat industri sawit yang inklusif dan berdaya saing.***