Ekspor Sawit RI ke Rusia Tembus 680 Ribu Ton, GAPKI Targetkan 1 Juta Ton

Ekspor minyak sawit Indonesia ke Rusia meningkat 13 persen sepanjang 2024. GAPKI optimistis target 1 juta ton bisa tercapai dalam waktu dekat.

BERITA

Arsad Ddin

15 April 2025
Bagikan :

Pemerintah Indonesia dan Rusia menggelar Roscongress International Bussiness Forum di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (14/04/2025).

Jakarta, HAISAWIT – Nilai ekspor minyak sawit Indonesia ke Rusia mencapai 680 ribu ton sepanjang tahun 2024. Pernyataan ini disampaikan dalam Forum Bisnis Rusia-Indonesia yang berlangsung di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (14/04/2025).

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, menyebut angka tersebut naik sekitar 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Tahun 2024, ekspor minyak sawit ke Rusia 680.000 ton. Saya kira meningkat kalau dibandingkan dengan 2023 sekitar 13 persen,” ujarnya, dikutip, Selasa (15/04/2025).

Eddy menyampaikan optimismenya bahwa volume ekspor sawit ke Rusia masih bisa tumbuh lebih tinggi. Target selanjutnya adalah menembus angka 1 juta ton.

Minyak sawit Indonesia yang masuk ke Rusia saat ini sebagian besar berbentuk minyak sawit olahan atau refined palm oil. Produk ini merupakan hasil dari proses pemurnian CPO (Crude Palm Oil).

Dalam forum tersebut, Eddy juga menjelaskan soal persaingan minyak nabati di pasar Rusia. Salah satu pesaing utama adalah minyak bunga matahari.

“Memang ada produk-produk sawit yang tidak bisa digantikan minyak nabati lain,” katanya.

Lebih lanjut, GAPKI membuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan Rusia. Salah satu usulan yang disampaikan adalah menjadikan Rusia sebagai pusat distribusi sawit ke wilayah sekitar.

“Gapki juga berharap agar Rusia dapat berperan sebagai hub ekspor ke negara-negara tetangga, terutama yang tidak memiliki kelapa sawit, seperti Uzbekistan, Pakistan, dan Tajikistan,” tambahnya.

Forum Bisnis Rusia-Indonesia tersebut turut menghadirkan lebih dari 30 perusahaan dari Rusia. Mereka berasal dari berbagai sektor, termasuk produsen makanan dan solusi digital.

Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Roscongress bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), serta didukung oleh Pusat Ekspor Rusia (REC).***

Bagikan :

Artikel Lainnya