Papua Nugini resmi menjadi anggota ke-4 CPOPC, memperkuat komitmen global terhadap keberlanjutan industri kelapa sawit
Arsad Ddin
6 Januari 2025Papua Nugini resmi menjadi anggota ke-4 CPOPC, memperkuat komitmen global terhadap keberlanjutan industri kelapa sawit
Arsad Ddin
6 Januari 2025(Foto: cpopc.net)
Jakarta, HAISAWIT – Papua Nugini resmi bergabung dengan Dewan Negara Produsen Minyak Kelapa Sawit (CPOPC) sebagai negara anggota keempat. Keputusan ini dirayakan dalam sebuah upacara khusus di Sekretariat CPOPC, Jakarta, Senin (30/12/2024).
Penyerahan dokumen aksesi dilakukan oleh Gregory Hombuahin, Minister Counsellor Kedutaan Besar Papua Nugini di Jakarta, dan Kepson Pupita, Sekretaris Jenderal Perusahaan Industri Kelapa Sawit Papua Nugini. Keduanya menyampaikan komitmen negara tersebut terhadap industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
“Papua Nugini bangga dapat bergabung dengan CPOPC, sebuah organisasi yang mewujudkan nilai-nilai keberlanjutan dan pertumbuhan yang berpusat pada masyarakat. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi industri kelapa sawit,” ujar Gregory Hombuahin, seperti dilihat pada laman resmi CPOPC, Senin (06/01/2025).
Aksesi ini merupakan hasil proses panjang yang dimulai pada 27 Oktober 2020. Dengan selesainya ratifikasi oleh Parlemen Papua Nugini dan penerbitan Instrumen Aksesi, negara tersebut kini menjadi bagian dari forum strategis produsen sawit dunia.
Sekretaris Jenderal CPOPC, Dr. Rizal Affandi Lukman, menyambut baik keanggotaan ini.
“Aksesi hari ini adalah bukti dari visi pemersatu CPOPC. Pengalaman Papua Nugini yang kaya dalam budidaya kelapa sawit dan komitmennya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkatkan tujuan kita bersama. Bersama-sama, kita dapat memperkuat suara kolektif kita di panggung global, mempromosikan pembangunan yang adil dan berkelanjutan di sektor kelapa sawit,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Indonesia. Dida Gardera, Penasihat Senior Bidang Konektivitas dan Sektor Jasa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan bahwa keanggotaan Papua Nugini memperkuat solidaritas regional.
Tidak hanya itu, melalui Puan Nurul Marha Mohamed, Wakil Sekretaris Divisi Pengembangan Industri Kelapa Sawit dan Sagu, juga menekankan arti penting aksesi ini.
Sebagai anggota baru, Papua Nugini memiliki hak untuk berpartisipasi dalam berbagai forum strategis CPOPC, termasuk Pertemuan Tingkat Menteri dan Pejabat Senior. Hal ini memberikan peluang besar bagi negara tersebut untuk berkontribusi dalam pengembangan kebijakan sawit global.
Dengan bergabungnya Papua Nugini, CPOPC kini mengawasi 88,8% produksi minyak sawit dunia. Hal ini memperkuat posisi organisasi tersebut sebagai pemain utama dalam industri kelapa sawit global.***