Direktur Perlindungan Perkebunan Dorong Peningkatan Kompetensi SDM Sawit di Palm Oil Career Expo

Direktur Perlindungan Perkebunan, Ir. Hendratmojo Bagus Hudoro, M.Sc., mendorong peningkatan kompetensi SDM sawit di Palm Oil Career Expo 2024, Medan, melalui kolaborasi dunia pendidikan dan industri kelapa sawit.

BERITA HAI SAWIT EVENT

Arsad Ddin

18 Oktober 2024
Bagikan :


Medan, HAISAWIT - Palm Oil Career Expo (POCE) kembali digelar di Medan, Jumat (18/10/2024). Acara yang diinisiasi oleh PT. Hai Sawit Indonesia ini menghadirkan para pemangku kepentingan industri kelapa sawit, termasuk Direktur Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian, Ir. Hendratmojo Bagus Hudoro, M.Sc., yang memberikan sambutannya.

Dalam kesempatan tersebut, Ir. Hendratmojo menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk mendukung keberlanjutan industri sawit di Indonesia. Menurutnya, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan yang berperan besar dalam penyediaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Industri sawit sangat berperan besar dalam menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jumlah tenaga kerja langsung yang terlibat dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit sudah mencapai 4.562.574 juta," ujarnya.

Lebih lanjut, Ir. Hendratmojo juga menyebutkan bahwa Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia menghadapi tantangan besar di masa mendatang, termasuk dalam hal penyediaan energi terbarukan dan pangan. Menurutnya, peran kelapa sawit sebagai bahan bakar ramah lingkungan dan bahan pangan sangat krusial.

"Tidak hanya sebagai bahan bakar, kelapa sawit juga sangat berperan penting untuk memenuhi kebutuhan pangan, termasuk minyak goreng yang menjadi bahan pokok masyarakat Indonesia," jelasnya.

Di hadapan para peserta POCE, Ir. Hendratmojo juga mengingatkan tentang perlunya sinergi antara dunia pendidikan dan industri kelapa sawit. Dia menekankan pentingnya kolaborasi yang lebih erat untuk memastikan bahwa lulusan dari institusi pendidikan memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.

"Dunia pendidikan harus mampu menjawab kebutuhan SDM pada industri kelapa sawit dari hulu sampai hilir. Demikian juga industri kelapa sawit harus mampu memberikan peluang kerjasama dalam bentuk magang atau praktek kerja hingga menyerap lulusan yang kompeten," kata Ir. Hendratmojo.

Selain itu, Direktur Perlindungan Perkebunan tersebut juga menyampaikan tentang program beasiswa kelapa sawit yang sudah berjalan sejak 2016. Program ini ditujukan untuk mencetak generasi muda yang siap terjun di sektor perkebunan kelapa sawit dengan keterampilan yang memadai.

"Saat ini Ditjen Perkebunan sedang merancang konsep kegiatan penyuluhan dan pendampingan untuk perkebunan kelapa sawit. Kami juga telah melaksanakan program beasiswa perkebunan kelapa sawit sejak 2016 dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 6.265 orang," ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Ir. Hendratmojo berharap bahwa Palm Oil Career Expo dapat menjadi wadah bagi para pencari kerja untuk bertemu langsung dengan perusahaan di sektor kelapa sawit. Ia optimis bahwa dengan adanya acara seperti ini, sektor kelapa sawit Indonesia akan semakin berkembang dengan SDM yang berkualitas.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Palm Oil Career Expo yang diselenggarakan oleh PT. Hai Sawit Indonesia, dengan resmi saya nyatakan dibuka," tutupnya dengan semangat.

Untuk diketahui, acara POCE ini juga didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan yang bertugas mengelola dana perkebunan kelapa sawit.

BPDPKS memiliki peran penting dalam mendukung keberlanjutan industri sawit, termasuk melalui program pengembangan SDM, penelitian, serta promosi usaha, yang bertujuan untuk memperkuat sektor kelapa sawit Indonesia di tingkat global.

Acara Palm Oil Career Expo di Medan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengeksplorasi peluang karir di industri kelapa sawit, sekaligus memperkuat peran Indonesia sebagai pemain utama dalam industri sawit dunia.

Bagikan :

Artikel Lainnya