Dirut PTPN IV PalmCo Ungkap Tiga Tantangan Besar Pasca Merger

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, memaparkan tiga tantangan utama yang dihadapi perusahaan pasca merger. Apa saja dan bagaimana solusinya? Berikut ulasannya.

BERITA

April

27 Juni 2024
Bagikan :

Pekanbaru, HAISAWIT – Dalam rangkaian kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ke PTPN IV Regional III Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, memaparkan tiga tantangan utama yang dihadapi perusahaan pasca merger. Penggabungan yang dilakukan enam bulan lalu ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ekosistem perkebunan kelapa sawit nasional melalui proyek strategis nasional (PSN).

Dilihat laman resmi PTPN III, Kamis (27/6/2024), Jatmiko menyatakan tantangan pertama adalah integrasi pasca merger atau post merger integration.

“Alhamdulillah, enam bulan berjalan pasca terintegrasi, pondasi yang kita coba bangun sudah mulai terlihat petanya. Banyak potensi perbaikan, utamanya untuk menghilangkan gap kinerja antar region dan unit kerjasama operasi kami,” ujarnya.

Tantangan kedua adalah disparitas produktivitas perkebunan sawit yang disebabkan oleh faktor kinerja serta budaya kerja. Menurutnya, pihaknya saat ini sedang menggesa untuk melakukan penyeragaman budaya yang bersandar pada tata kelola yang baik.

Tantangan ketiga adalah hilirisasi. Jatmiko menekankan pentingnya penguatan hilirisasi untuk mendukung ketahanan pangan dan energi nasional.

Saat ini sedang dalam proses menentukan roadmap hilirisasi yang disandarkan pada lima pilar yang dimiliki PTPN. Lima pilar tersebut meliputi Next Gen Operation, Revenue Enhancement, Downstream Transformation, Trading & Supply Chain Improvement, serta New Green Business Establishment.

Kunjungan kerja yang dipimpin oleh Jon Erizal ini juga dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman, Direktur Manajemen Risiko Holding Perkebunan Nusantara M Arifin Firdaus, dan Region Head PTPN IV Regional III Rurianto.

Faturohman mengapresiasi kinerja PTPN IV PalmCo yang mampu mencatat penjualan hingga Rp30,8 triliun serta meraih laba bersih sebesar Rp3,6 triliun sepanjang 2023.

Jatmiko menambahkan bahwa perusahaan juga fokus pada program peremajaan sawit rakyat (PSR) dan pengembangan energi baru terbarukan.

“Untuk PSR, PTPN IV cukup masif. Di Regional III sendiri, total luasan PSR mencapai 9.981 hektare dan pada tahun 2024 ditargetkan mencapai 13.011 hektare,” jelasnya.

Selain itu, perusahaan berkomitmen mendukung program pemerintah dalam menekan emisi karbon menuju net zero emission (NZE).

“Dari sisi environment, pembangkit tenaga biogas berkontribusi positif dalam menekan emisi karbon secara signifikan,” tambah Jatmiko.

Jon Erizal turut mengapresiasi strategi dan kebijakan Jatmiko dalam menjawab amanah pemerintah melalui PSN ini. Erizal juga menekankan pentingnya penggunaan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk PSR agar produktivitas sawit rakyat Indonesia dapat ditingkatkan.

Dengan berbagai tantangan yang ada, PTPN IV PalmCo optimis dapat terus berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan dan energi nasional melalui berbagai inisiatif dan strategi yang telah direncanakan.***

Bagikan :

Artikel Lainnya