HIMATEK-ITB Gelar Seminar Kolaborasi untuk Ungkap Mitos dan Fakta Industri Sawit

HIMATEK-ITB menggelar seminar membahas mitos dan fakta sawit, mengupas peran sawit dalam energi, pangan, dan farmasi serta solusi lingkungan berkelanjutan.

BERITA

Arsad Ddin

14 Desember 2024
Bagikan :


(Foto: itb.ac.id)

Bandung, HAISAWIT – Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (HIMATEK-ITB) mengadakan seminar bertajuk “Mitos vs Fakta Industri Sawit dalam Isu Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Global”.

Acara ini berlangsung pada Sabtu (30/11/2024) dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Seminar ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya menyebarluaskan informasi terkait industri kelapa sawit Indonesia.

Fokus utama diskusi adalah potensi sawit dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan menjawab berbagai tantangan global.

Acara diawali dengan pembukaan oleh perwakilan BPDPKS yang membahas pentingnya industri sawit dalam menyokong perekonomian nasional. Selanjutnya, Dr. Ir. Tungkot Sipayung, Direktur Eksekutif PASPI sekaligus ketua tim penyusun buku Mitos vs Fakta, memberikan pemaparan komprehensif mengenai topik utama seminar.

Buku yang dibedah dalam seminar ini merupakan edisi keempat dan menyoroti berbagai fakta penting seputar sawit. Salah satunya adalah rencana distribusi bahan bakar campuran B40 yang memanfaatkan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku utama.

Indonesia saat ini memimpin sebagai produsen sawit dunia dengan produksi mencapai 50 juta ton pada tahun 2023. Potensi besar ini terus dikembangkan untuk mendukung sektor energi, pangan, dan farmasi.

Dalam sesi diskusi, para ahli dari berbagai bidang turut memberikan pandangan. Dr. Ir. C.B. Rasrendra dari Fakultas Teknologi Industri membahas peluang hilirisasi sawit.

Sementara itu, Prof. Dr. Elfahmi dari Sekolah Farmasi mengulas manfaat minyak sawit dalam industri farmasi, seperti kandungan vitamin A dan E.

Dari perspektif lingkungan, Dr. Elham Sumarga menyoroti pentingnya intensifikasi produksi sawit. Ia menjelaskan bahwa peningkatan hasil panen per hektar dapat menjadi solusi untuk meminimalkan ekspansi lahan, terutama di wilayah sensitif seperti gambut.

Seminar ini menjadi ruang diskusi yang produktif untuk membangun kesepahaman antara akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan.

HIMATEK-ITB berharap kegiatan ini dapat mendorong sinergi dalam mengembangkan sawit sebagai komoditas strategis bagi Indonesia.

Acara ditutup dengan harapan bahwa kelapa sawit dapat terus menjadi pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Kolaborasi lintas sektor diharapkan mampu memperkuat posisi sawit Indonesia di panggung global.***


Bagikan :

Artikel Lainnya