Konflik Lahan Sawit 10 Tahun Tak Kunjung Usai, DPRD Gorontalo Bentuk Pansus

DPRD Gorontalo membentuk Panitia Khusus (Pansus) guna menangani permasalahan agraria di sektor kelapa sawit. Sengketa lahan yang berlangsung selama satu dekade menjadi perhatian utama dalam rapat yang digelar pada Senin (17/03/2025).

BERITA

Arsad Ddin

18 Maret 2025
Bagikan :

Rapat Paripurna DPRD Provinsi Gorontalo dalam rangka Pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Kelapa Sawit, Senin (17/03/2025), (Foto: dprd.gorontaloprov.go.id)

Gorontalo, HAISAWIT – DPRD Provinsi Gorontalo menggelar Rapat Paripurna pada Senin (17/03/2025). Agenda utama dalam rapat ini adalah pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelesaikan permasalahan lahan perkebunan kelapa sawit di daerah tersebut.

Komisi I DPRD Gorontalo mengusulkan pembentukan Pansus sebagai langkah dalam menyelesaikan sengketa agraria. Usulan ini muncul setelah adanya aduan terkait hak kepemilikan dan pengelolaan lahan sawit di beberapa wilayah.

Berdasarkan hasil rapat, permasalahan ini telah berlangsung selama satu dekade. Hingga saat ini, belum ada kepastian penyelesaian atas konflik yang terjadi di sektor perkebunan kelapa sawit di Gorontalo.

Ketua DPRD Gorontalo, Thomas Mopili, memimpin jalannya rapat yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai fraksi. Dalam pembahasan, setiap fraksi menyampaikan pandangan terkait urgensi pembentukan Pansus.

Setelah mendengarkan pandangan dari fraksi-fraksi, DPRD menyepakati pembentukan Pansus. Selanjutnya, dilakukan pembacaan surat usulan mengenai personel yang akan tergabung dalam tim kerja tersebut.

Pansus ini akan bertugas dalam mengkaji lebih dalam persoalan yang ada. Termasuk mendalami aspek hukum serta kendala yang menyebabkan permasalahan ini belum terselesaikan.

Konflik lahan sawit di Gorontalo telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Hingga kini, belum ada solusi yang benar-benar dapat mengakhiri permasalahan tersebut.

DPRD Gorontalo mengambil langkah dengan membentuk Pansus sebagai bagian dari upaya penyelesaian. Tim ini nantinya akan bekerja untuk menemukan solusi atas permasalahan lahan sawit yang masih terjadi.***

Bagikan :

Artikel Lainnya