Labura Tetapkan Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan Tahun 2024

RAD Kelapa Sawit Berkelanjutan 2024 resmi disahkan, jadi langkah strategis Labura dalam tata kelola sawit dan peningkatan kesejahteraan petani.

BERITA

Arsad Ddin

26 Desember 2024
Bagikan :


(Foto: pertanian.labura.go.id)

Labuhanbatu Utara, HAISAWIT – Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara secara resmi menetapkan Peraturan Bupati Labuhanbatu Utara Nomor 32 Tahun 2024 tentang Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB). Penetapan ini menjadi tonggak penting dalam mendorong tata kelola industri kelapa sawit yang lebih berkelanjutan.

Langkah strategis ini dirumuskan melalui pertemuan intensif yang berlangsung pada 19 hingga 20 Desember 2024 di Hotel Anugrah, Aek Kanopan.

Acara tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, akademisi, perusahaan perkebunan, petani, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Labuhanbatu Utara, Dr. H. Samsul Tanjung, ST, M.H, menegaskan pentingnya koordinasi antara semua pihak.

“Rencana Aksi Daerah ini adalah langkah konkret kita dalam memastikan bahwa industri kelapa sawit tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan membawa manfaat bagi masyarakat lokal,” ujarnya, seperti dilihat pada laman resmi Dinas Pertanian Kabupaten Labura, Kamis (26/12/2024).

Pertemuan ini menghadirkan berbagai narasumber untuk memberikan wawasan mendalam terkait RAD KSB. Sekretaris Daerah Labuhanbatu Utara, Dr. H. Muhammad Suib, S.Pd, M.M, menjelaskan pentingnya percepatan pembentukan Tim Pelaksana Daerah. Tim ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian permasalahan di sektor kelapa sawit.

Selain itu, narasumber dari kepolisian memberikan penjelasan tentang mekanisme penyelesaian sengketa dan pencurian tandan buah segar (TBS).

Sementara itu, perwakilan dari World Agroforestry (ICRAF) memaparkan aplikasi Monitoring and Evaluation (M&E) RAD KSB yang terintegrasi dengan MyTBS.

Di hari kedua, simulasi pra pembentukan Tim Pelaksana Daerah dipimpin oleh Direktur PT. Koompasia Enviro Institute, Henry Marpaung. Simulasi ini menekankan pentingnya koordinasi kegiatan, pemantauan, dan evaluasi untuk memastikan implementasi berjalan sesuai rencana.

Wakil Rektor I Universitas Labuhanbatu, Dr. Sriono, S.H., M.Kn, turut hadir dan menyampaikan dukungannya.

“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya sebatas dokumen, tetapi benar-benar direalisasikan dalam bentuk program-program nyata yang dapat meningkatkan kapasitas petani dan kualitas produk pertanian,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Utara, drh. Sudarija, M.M, optimistis bahwa rencana ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Beliau menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk mendorong keberlanjutan di sektor kelapa sawit.

RAD KSB Kabupaten Labuhanbatu Utara mencakup berbagai program strategis, termasuk peningkatan produktivitas melalui praktik agronomi yang baik, perlindungan lingkungan, serta peningkatan kesejahteraan petani.

Program ini diharapkan menjadi model keberhasilan bagi daerah lain dalam mengelola industri kelapa sawit secara berkelanjutan.***


Bagikan :

Artikel Lainnya