Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan pelatihan pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan yang diikuti oleh 36 peserta dari 17 negara.
April
25 Juni 2024Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan pelatihan pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan yang diikuti oleh 36 peserta dari 17 negara.
April
25 Juni 2024Bogor, HAISAWIT – Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan dengan menjadi tuan rumah pelatihan internasional yang diikuti oleh 17 negara.
Pelatihan ini diadakan di Kota Bogor, Jawa Barat, dari tanggal 22 Juni hingga 2 Juli 2024. Sebanyak 36 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk peneliti, pengambil kebijakan, pelaku usaha, dan diplomat, turut ambil bagian dalam acara ini.
Pelatihan Peningkatan Kapasitas dalam Pengelolaan Kelapa Sawit Berkelanjutan Berbasis Pertanian Rakyat ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, IPB University, dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI).
Melalui pelatihan ini, Pemerintah Indonesia berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan negara-negara dari berbagai kawasan terkait pengelolaan komoditas kelapa sawit.
Dirjen Amerika-Eropa Kemenlu RI, Umar Hadi, yang hadir di IPB International Convention Center, Kota Bogor, menyampaikan bahwa pertukaran pengalaman dan praktik baik diperlukan untuk memastikan kelapa sawit dapat bertahan di era pasar global saat ini.
Adapun negara-negara yang berpartisipasi dalam pelatihan ini antara lain Argentina, Bolivia, Brasil, Republik Dominika, Ekuador, Ghana, Guatemala, Kolombia, Malaysia, Meksiko, Nigeria, Pantai Gading, Papua Nugini, Paraguay, Peru, Saint Lucia, dan Thailand. Indonesia, sebagai tuan rumah, juga ikut serta dalam pelatihan ini.
Umar Hadi berharap bahwa para peserta lintas negara dapat memperoleh perspektif yang lebih kaya terhadap pertanian rakyat lintas komoditas, mengingat petani rakyat sangat bergantung pada pertanian kelapa sawit.
“Kesejahteraan para petani rakyat sangat bergantung pada komoditas yang mereka produksi, sehingga penting untuk mencapai dunia yang bebas kemiskinan dan kelaparan, sebagaimana amanat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” ujarnya
Pelatihan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara negara-negara peserta, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam praktik pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Melalui inisiatif ini, diharapkan bahwa pengetahuan dan pengalaman yang dibagikan dapat membantu petani kecil di seluruh dunia untuk meningkatkan praktik pertanian mereka dan memastikan keberlanjutan komoditas penting ini.***