Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Internasional Berkat Inovasi Biochar dari Limbah Sawit

Tiga mahasiswa ITB meraih juara pertama kompetisi internasional I-Cast setelah menciptakan inovasi pengolahan limbah tandan kosong sawit menjadi biochar. Solusi ini dinilai mampu meningkatkan produktivitas dan mengurangi serangan ganoderma.

BERITA HAI INOVASI SAWIT

Arsad Ddin

11 Juni 2025
Bagikan :

Tiga Mahasiswa ITB Jeffrey, Nadya Gunawan, dan Stephanie Patricia Nathalie T. meraih juara pertama dalam ajang International Case Competition (I-Cast) di Universitas Indonesia, Sabtu (26/4/2025). (Foto: Doc. ITB).

Bandung, HAISAWIT – Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi tingkat internasional berkat inovasi pengolahan limbah kelapa sawit.

Kompetisi tersebut bertajuk International Case Competition (I-Cast) yang merupakan bagian dari rangkaian Process Engineering Days (PGD).

Ajang ini diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Indonesia sebagai wadah bagi mahasiswa tingkat internasional untuk mengembangkan kemampuan problem solving dan kreativitas.

Tim ITB yang terdiri dari Jeffrey, Nadya Gunawan, dan Stephanie Patricia Nathalie T. dinobatkan sebagai pemenang utama setelah mempresentasikan solusi pengolahan limbah sawit.

Mereka mengusung konsep pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi biochar melalui proses intermediate pyrolysis dan enrichment.

Produk akhir berupa biochar digunakan sebagai pupuk slow release, sedangkan produk sampingnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.

Solusi ini dinilai mampu menjawab tantangan pengelolaan limbah padat sekaligus meningkatkan produktivitas kelapa sawit.

Biochar hasil inovasi ini juga disebut berpotensi menurunkan invasi ganoderma pada tanaman sawit, yang menjadi salah satu ancaman utama di perkebunan.

Stephanie Patricia membagikan pengalamannya mengikuti lomba ini dan mengaku mendapat banyak wawasan baru selama proses kompetisi.

“Ternyata dari ikut lomba bisa mendalami suatu topik baru yang menarik. Sebelumnya belum tahu kalau ternyata arang bisa jadi pupuk. Tetapi setelah ikut lomba ini jadi paham banget tentang biochar,” ujar Stephanie, dikutip dari laman ITB, Rabu (11/06/2025).

Sementara itu, Nadya Gunawan memberikan tips untuk mahasiswa lain yang ingin mencoba tantangan serupa di masa depan.

“Jangan takut bertanya ke teman yang lebih berpengalaman atau ke dosen yang paham soal topiknya. Selain itu lakukan research mengenai knowledge partner-nya, dan percaya diri aja dulu,” kata Nadya.

Dalam pelaksanaan kompetisi ini, PT Triputra Agro Persada Tbk berperan sebagai knowledge partner yang menyediakan studi kasus sektor kelapa sawit.

Kasus yang diberikan berfokus pada tantangan pengolahan limbah dan upaya peningkatan produktivitas industri sawit nasional.

Solusi yang diajukan oleh tim ITB dinilai relevan dan aplikatif untuk kebutuhan industri sawit berbasis keberlanjutan.***

Bagikan :

Artikel Lainnya