POCE 2024 bahas tahapan karir dan peluang sukses generasi muda di BUMN perkebunan
Arsad Ddin
27 Oktober 2024POCE 2024 bahas tahapan karir dan peluang sukses generasi muda di BUMN perkebunan
Arsad Ddin
27 Oktober 2024Medan, HAISAWIT — Industri kelapa sawit, terutama dalam lingkup perusahaan BUMN, kini semakin membuka peluang bagi generasi muda yang tertarik berkarir di sektor ini. Palm Oil Career Expo (POCE) 2024 di Medan menjadi ajang penting bagi generasi milenial dan Gen Z untuk memahami lebih dalam berbagai prospek, tahapan rekrutmen, serta jenjang karir di perusahaan perkebunan BUMN, yang berkomitmen menghadirkan kontribusi positif pada kebutuhan energi dan pangan dunia.
Mahmud Irfan Lubis, SP, MP, Manajer Balai Benih Kelapa Sawit PTPN IV, mengungkapkan bahwa peluang di sektor perkebunan sawit memiliki kontribusi vital dalam ekonomi nasional. Menurutnya, generasi muda yang memilih bekerja di perkebunan sawit memiliki kesempatan untuk turut serta dalam produksi pangan dan energi yang berkelanjutan.
“Kita bekerja di bidang yang menghasilkan food dan energi, karena mudah-mudahan insyaAllah sampai kapanpun kita sebagai manusia kita butuh akan makanan dan kita butuh energi,” ujarnya, dalam sesi POCE 2024 di Medan.
Tingginya partisipasi generasi milenial dan Gen Z dalam tenaga kerja Indonesia juga menjadi salah satu topik yang diangkat. Mahmud menyebutkan bahwa saat ini 71% dari angkatan kerja Indonesia adalah generasi Y dan Z. Hal ini menunjukkan potensi besar dari generasi muda dalam mengisi berbagai posisi strategis di perkebunan kelapa sawit.
“Kalau kita lihat demografi tenaga kerja di Indonesia saat ini, 71% angkatan kerja adalah generasi Y dan Z,” jelas Mahmud.
Secara khusus, generasi Z juga membawa karakteristik unik yang berperan dalam peningkatan produktivitas di sektor sawit. Karakter terbuka, kritis, serta mahir dalam teknologi menjadi nilai tambah bagi mereka untuk mampu beradaptasi dengan cepat dan menyesuaikan diri dengan perubahan di era digital.
“Umumnya, untuk gen Z banyak keunggulannya, lebih berpikiran terbuka, kemudian kritis, kemudian lebih mudah berbaur dan bersosialisasi, lebih suka bekerja yang diberikan ruang untuk tumbuh dan kreatif, serta mahir teknologi,” tambah Mahmud.
Namun, ia juga menyebutkan beberapa tantangan yang perlu diatasi oleh generasi ini, seperti kecenderungan konsumtif, mager (malas gerak), dan keinginan hasil instan, yang bisa mempengaruhi keberhasilan di dunia kerja.
Selain pembahasan mengenai keunggulan dan tantangan generasi muda, Mahmud juga menekankan pentingnya prinsip “segitiga kesuksesan” dalam mencapai keberhasilan karir di industri sawit. Ia menjelaskan bahwa pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif adalah tiga pilar utama yang harus dimiliki oleh setiap tenaga kerja.
“Dasarnya mencapai sukses itu pasti punya ilmu, kemudian harus punya keterampilan yang bisa dibentuk dengan training, ikut magang, PKL, dan lain sebagainya untuk meningkatkan keterampilan. Satu yang paling penting di puncak untuk kesuksesan adalah positive attitude, etika. Etika itu sangat-sangat penting,” katanya.
Ia menegaskan bahwa tanpa etika yang baik, tingkat keterampilan dan pengetahuan tinggi sekalipun akan menjadi sia-sia.
“Ilmu yang tinggi, keterampilan yang paling baik sekalipun kalau etikanya bobrok, hancur,” tambahnya.
Dalam proses rekrutmen BUMN perkebunan, para kandidat harus melalui berbagai tahapan mulai dari seleksi administrasi hingga onboarding. Proses ini meliputi pelatihan bela negara, orientasi korporat, serta pembelajaran lapangan dan penugasan proyek.
Tahapan karir pun dirancang dengan struktur yang jelas, mulai dari asisten hingga ke posisi senior manager. Struktur ini menjadi landasan bagi para tenaga kerja untuk terus mengembangkan keterampilan dan mencapai posisi yang lebih tinggi.
Dengan adanya sosialisasi dan panduan karir di POCE 2024, diharapkan generasi muda semakin memahami peluang dan tantangan di industri kelapa sawit.***