Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau, Tonggak Hilirisasi Sawit di Deli Serdang

Inovasi Lokal, Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Deli Serdang, Sumatra Utara, menjadi simbol penting hilirisasi sawit, meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri.

BERITA

April

13 Juni 2024
Bagikan :

Jakarta, HAISAWIT - Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau di kawasan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN II, Desa Pagar Merbau II, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Pabrik ini menjadi simbol penting dalam upaya hilirisasi industri kelapa sawit di Indonesia, yang bertujuan meningkatkan nilai tambah bagi produk sawit dalam negeri dan memberikan manfaat langsung kepada para petani sawit.

Tonggak Baru Hilirisasi

Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau memiliki kapasitas produksi yang signifikan, yaitu 10 ton minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dan 7 ton minyak makan merah setiap harinya.

Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mendorong penggunaan produk lokal yang berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya nilai tambah produk sawit di dalam negeri.

"Indonesia memiliki 15,3 juta hektare kebun kelapa sawit, dengan sekitar 40,5 persen atau 6,2 juta hektare milik petani. Kehadiran pabrik percontohan ini diharapkan memberikan nilai tambah signifikan bagi petani sawit, terutama yang sudah dalam bentuk koperasi," ujar Presiden seperti diilihat pada laman indonesia.go.id, Kamis (16/6/2024).

Manfaat Langsung bagi Petani

Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa pabrik ini dapat menjadi contoh bagaimana hilirisasi industri sawit dapat memberikan manfaat langsung kepada petani.

Dengan adanya pabrik ini, diharapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) tetap stabil dan tidak mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini penting untuk kesejahteraan petani sawit, yang seringkali terpengaruh oleh fluktuasi harga TBS.

Proses Produksi yang Ramah Lingkungan

Minyak makan merah yang diproduksi di pabrik ini dikenal karena proses produksinya yang ramah lingkungan. Tidak melalui proses bleaching atau deodorisasi seperti minyak goreng biasa, minyak makan merah mempertahankan warna merah alami yang berasal dari kandungan beta karoten. Selain itu, minyak ini juga kaya akan vitamin E dan nutrisi lainnya, menjadikannya alternatif sehat bagi konsumen.

Tantangan dan Harapan

Meski minyak makan merah memiliki banyak manfaat, tantangan terbesar adalah meningkatkan popularitasnya di kalangan konsumen, terutama ibu rumah tangga. Kebanyakan konsumen masih lebih memilih minyak goreng yang berwarna kuning muda dan tidak berbau, yang lebih akrab di pasaran.

Namun, dengan dukungan pemerintah dan promosi yang tepat, diharapkan minyak makan merah dapat lebih diterima oleh masyarakat luas. Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk mulai mengonsumsi minyak makan merah sebagai langkah mendukung produk lokal dan mendorong keberlanjutan.

Peresmian Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang merupakan langkah strategis dalam upaya hilirisasi industri kelapa sawit di Indonesia.

Fasilitas ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk sawit dalam negeri tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi para petani sawit. Dengan potensi besar yang dimilikinya, minyak makan merah diharapkan dapat menjadi alternatif sehat yang lebih populer di kalangan konsumen Indonesia.**

Bagikan :

Artikel Lainnya