Museum Perkebunan Indonesia-1 menghadirkan pengalaman interaktif baru dengan Ruang ImersifINmusperIN untuk memperkenalkan pentingnya industri kelapa sawit
HLS Redaksi
12 Juli 2024Museum Perkebunan Indonesia-1 menghadirkan pengalaman interaktif baru dengan Ruang ImersifINmusperIN untuk memperkenalkan pentingnya industri kelapa sawit
HLS Redaksi
12 Juli 2024Medan, HAISAWIT - Museum Perkebunan Indonesia-1 (MUSPERIN) yang berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Medan, Sumatera Utara, kini menghadirkan Ruang ImersifINmusperIN yang resmi diluncurkan pada Kamis, 11 Juli 2024, oleh Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Bapak Eddy Abdurrachman. Peluncuran ini juga disertai dengan sosialisasi kepada media dan masyarakat agar keberadaan Ruang ImersifINmusperIN dapat dikenal lebih luas.
Dalam peresmian tersebut, turut hadir Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV, Bapak Irwan Perangin Angin, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Ibu Irini Dewi Wanti, serta sejumlah undangan lainnya.
Ketua Umum Pengurus Yayasan Musperin, Ir Rhohan F Mochtar, menjelaskan bahwa Ruang ImersifINmusperIN ini memanfaatkan teknologi multimedia 360 derajat yang dapat menciptakan sensasi pengunjung seolah-olah menjadi bagian dari cerita visual. Ruangan ini merupakan instalasi permanen dengan video mapping berukuran 6 m x 5 m.
Tayangan perdana yang ditampilkan berjudul "A Story of the Seed That Changes the World" (Sebuah Cerita tentang Bibit Kecil yang Mengubah Dunia) dengan durasi 30 menit. Konten ini berkaitan dengan industri kelapa sawit Indonesia yang berkelanjutan.
Dilansir laman resmi BPDPKS, Jumat (12/7/2024), Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman, mengapresiasi Museum Perkebunan Indonesia atas pembangunan ruang imersif ini sebagai sarana edukasi mengenai kelapa sawit.
"Pentingnya edukasi industri sawit yang berperan besar dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain dari sisi penciptaan lapangan kerja terutama di daerah pedesaan yang dapat mendorong pengentasan kemiskinan dan kesenjangan ekonomi," kata Eddy dalam rilis BPDPKS.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa penggunaan energi terbarukan dari sawit mendukung ketahanan energi dan menyediakan energi yang ramah lingkungan serta terjangkau bagi masyarakat.
"Dari perspektif climate action, penggunaan sawit sebagai bahan bakar dan proses fotosintesis pada kebun yang sangat luas dapat mereduksi karbon, disamping itu kebun sawit juga menyediakan tempat hidup bagi aneka ragam hayati baik flora maupun fauna," tambahnya.
Hasil studi kerjasama riset antara beberapa universitas di Indonesia dan Jerman menunjukkan bahwa komoditas sawit memiliki dampak signifikan terhadap pencapaian SDGs dibandingkan dengan komoditas minyak nabati lainnya. Namun, persaingan antar minyak nabati seringkali menimbulkan kampanye hitam terhadap minyak sawit, salah satunya adalah kampanye anti-palm-oil.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Musperin, DR HC H Soedjai Kartasasmita, menambahkan bahwa konten yang ditampilkan dalam ruang ImersifINmusperIN memberikan edukasi tentang #SawitBaik yang bertujuan untuk keberlanjutan perkebunan kelapa sawit.
"Kelapa sawit merupakan anugerah Tuhan yang harus kita manfaatkan bersama untuk kebaikan seluruh penduduk di dunia," katanya seperti dalam rilis BPDPKS.
Ia menekankan bahwa tema tentang kelapa sawit ini mengambil perspektif 3P (Planet, People, Profit) yang menekankan keseimbangan berkelanjutan.
Sebagai informasi, Ruang ImersifINmusperIN dibuka setiap hari dengan pertunjukan dimulai pukul 10.00 – 16.00 WIB, sebanyak 10 sesi per hari. Setiap sesi berdurasi 30 menit dengan kapasitas maksimum 10 – 12 orang dewasa dan 14 – 16 anak-anak.
Hingga tanggal 14 Juli 2024, tarif promo sebesar Rp 20.000 per orang berlaku, dan mulai 15 Juli, tarif masuk ruang ImersifINmusperIN termasuk museum sebesar Rp 30.000 untuk orang dewasa dan Rp 25.000 untuk anak sekolah (TK, SD, SMP, SMA).
Pemesanan tiket dapat dilakukan melalui contact person Admin di 082287233036 atau melalui media sosial Instagram @musperin dan Facebook "Museum Perkebunan Indonesia".