-
April
10 September 2024-
April
10 September 2024Palembang - Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kemampuan tata kelola keuangan kelembagaan ekonomi bagi petani sawit, IPB Training diberi kepercayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan (Ditjenbun) untuk menyelenggarakan pelatihan Manajemen dan Administrasi Keuangan.
Pelatihan ini diikuti oleh 58 peserta yang terdiri dari pekebun dan keluarga pekebun dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Acara ini berlangsung selama empat hari, mulai dari Selasa hingga Jumat (4 – 7 Juni 2024), dan diadakan di salah satu hotel di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari implementasi program pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) yang digagas oleh BPDPKS dan Ditjenbun, dan diselenggarakan oleh IPB Training. Dalam pelaksanaannya, lembaga pelatihan menghadirkan empat trainer utama yaitu Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si., Dr. Ir. Netti Tinaprilla, MM., Hastuti, S.P., M.Si., dan Farida Ratna Dewi, SE, MM, ME, AWP. Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si., selaku Lead Trainer dan Dosen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, menekankan bahwa pelatihan ini akan membantu petani memahami pengelolaan kebun, pupuk, tenaga kerja, obat-obatan, serta menilai keuntungan usaha tani yang mereka jalankan.
“Petani tidak hanya harus menguasai aspek teknis budidaya, namun juga harus memahami manajemen dan administrasi keuangan. Khususnya bagi mereka yang terlibat dalam kelembagaan koperasi, penting untuk memahami dan mengaplikasikan manajemen dan administrasi keuangan agar organisasi mereka dapat berkembang,” ujarnya dalam sambutan tertulis yang diterima redaksi sawitindonesia.com pada Minggu (9 Juni 2024).
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, Ir. Agus Darwa, M.Si., menyatakan bahwa manajemen dan administrasi keuangan adalah kunci keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang suatu organisasi, serta memastikan kepentingan anggota koperasi terlindungi. “Sumatera Selatan memiliki 1,4 juta hektar kebun sawit dan menyumbang devisa negara sebesar 10 persen dari total ekspor, sehingga kegiatan ini sangat positif untuk menambah pengetahuan bagi petani,” ujar Agus.
Agus juga menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan upaya Pemerintah Sumatera Selatan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan petani sawit tentang Manajemen dan Administrasi Keuangan. “Kami berharap para petani sawit dapat menyebarkan informasi ini kepada petani lainnya di Sumatera Selatan, sehingga semakin banyak yang menyadari pentingnya kelembagaan yang terkelola dengan baik,” imbuhnya.
Direktur Perlindungan Perkebunan, Ir. Hendratmojo Bagus Hudoro, M.Sc., juga menekankan pentingnya pengurus kelembagaan sawit menjalankan kegiatan sesuai dengan prinsip ekonomi dan profesional yang mengacu pada konsep korporasi. “Kelembagaan yang memahami pengelolaan keuangan dapat meminimalisir pengeluaran dan memaksimalkan pendapatan,” ungkapnya.
“Pelatihan ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan di bidang manajemen dan administrasi keuangan,” tambah Bagus. Ia juga menyampaikan harapannya agar peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik, tidak malu bertanya kepada para trainer, serta menggali sebanyak mungkin ilmu dan pengetahuan untuk dibawa pulang dan disebarkan kepada anggota yang belum berkesempatan ikut.