-
April
4 September 2024-
April
4 September 2024Aceh - Sinar Mas Agribusiness and Food mendukung pemasok produk minyak kelapa sawit dan turunannya di Provinsi Aceh untuk mencapai 100 persen No Deforestation, No Peat, and No Exploitation (NDPE) melalui inisiatif Transformasi Pemasok. Pada tahun 2023, pemasok Sinar Mas Agribusiness and Food di Aceh berhasil mencapai status “Delivering” sebesar 99,5 persen menggunakan NDPE Implementation Reporting Framework (IRF). Hal ini sejalan dengan target perusahaan untuk mencapai status “Delivering” 100 persen untuk pasokan kelapa sawit globalnya pada akhir tahun 2025.
Inisiatif Transformasi Pemasok di Aceh mencakup berbagai kegiatan seperti sosialisasi, diskusi, lokakarya, dan bimbingan teknis untuk menciptakan rantai pasokan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Sasaran dari inisiatif ini adalah petani kelapa sawit, agen penjualan kelapa sawit, dan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit. Saat ini, terdapat 34 pabrik di Aceh yang berkontribusi pada rantai pasokan Sinar Mas Agribusiness and Food.
Salah satu inisiatif terbaru adalah lokakarya bersama di Aceh bagian selatan yang dihadiri oleh 120 orang. Sinar Mas Agribusiness and Food bekerja sama dengan Wilmar dan Musim Mas, yang juga memiliki sumber pasokan di Aceh. Upaya kolaborasi ini merupakan respons ketiga perusahaan sawit dalam mengatasi deforestasi di Aceh bagian selatan, khususnya di kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil. Pada lokakarya ini, Sinar Mas Agribusiness and Food memaparkan wawasan tentang Ketertelusuran dan Pemantauan Deforestasi serta metodologi yang digunakan untuk menelusuri asal usul produk minyak sawit. Dengan melacak koordinat pabrik kelapa sawit, mengumpulkan data tentang agen dan perkebunan, dan memantau konversi lahan secara ketat, perusahaan menunjukkan pendekatan yang solid dalam memantau deforestasi dan mampu menawarkan rantai pasokan yang dapat ditelusuri.
Head of Supplier Transformation Sinar Mas Agribusiness and Food, Fauzan Kurniawan, mengatakan bahwa pemasok sangat penting bagi kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmen keberlanjutannya. Oleh karena itu, penting pula bagi perusahaan untuk membantu pemasok memahami dan mematuhi peraturan pemerintah dan kebijakan perusahaan untuk mencegah deforestasi. “Kami mendukung dan memantau rantai pasokan kami melalui berbagai metode bantuan intensif serta pemantauan yang komprehensif dan sistematis. Tujuan kami adalah membantu memudahkan pemasok memenuhi persyaratan keberlanjutan kami, meningkatkan kinerja pertanian dan bisnis mereka sendiri, dan beroperasi secara legal. Laju deforestasi dan mewujudkan rantai pasok yang berkelanjutan adalah tanggung jawab kita bersama,” kata Fauzan.
Salah satu peserta dari perusahaan pemasok PT Sawit Nagan Raya Makmur, Syahid, mengaku antusias mengikuti lokakarya ini. “Saya ingin memperdalam proses penerapan berbagai persyaratan pembeli seperti NDPE, terutama hubungannya dengan rantai pasok. Penerapan NDPE pada rantai pasok berperan besar dalam penjualan produk perusahaan,” kata Syahid. Sebelumnya, Syahid pernah mengikuti kegiatan yang digagas Sinar Mas Agribusiness and Food terkait minyak sawit berkelanjutan, seperti Ksatria Sawit dan Sawit Terampil. Beberapa materi yang diterimanya antara lain penelusuran produk sampai ke perkebunan (TTP), pengelolaan limbah, pemantauan deforestasi, dan pendampingan petani. “Selama ini dukungan yang diberikan Sinar Mas Agribusiness and Food sangat bermanfaat dan menambah wawasan kami,” kata Syahid.
Dalam tiga tahun terakhir, Sinar Mas Agribusiness and Food telah menyelenggarakan empat lokakarya untuk memperdalam pemahaman pemasok di Aceh terkait penerapan kebijakan NDPE. Lokakarya ini berkontribusi pada peningkatan NDPE IRF pemasok Sinar Mas Agribusiness and Food di Aceh dari 75,6 persen status “Delivering” pada tahun 2022 menjadi 99,5 persen pada akhir tahun 2023. Pencapaian ini tidak lepas dari inisiatif Transformasi Pemasok lainnya, misalnya Sawit Terampil yang telah membantu lebih dari 4.000 petani sawit mandiri di Aceh dalam mewujudkan praktik pertanian yang baik (GAP). Menurut Fauzan, pelatihan ini meningkatkan peluang petani untuk menciptakan perkebunan kelapa sawit yang menguntungkan, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
“Petani mandiri merupakan bagian dari rantai pasok perusahaan dan perlu didukung untuk meningkatkan hasil panen, mendapatkan akses pasar, dan mengurangi risiko konversi lahan. Di Kabupaten Aceh Utara, Perkumpulan Sejahtera Pelita Nusantara (PSPN), sebuah kelompok yang beranggotakan 270 orang petani mandiri, berhasil memperoleh sertifikasi Roundtable on Sustainability Palm Oil (RSPO) berkat pendampingan program Sawit Terampil,” jelasnya.
Sinar Mas Agribusiness and Food berkomitmen untuk mendukung transformasi rantai pasokan minyak sawit dan memenuhi persyaratan keberlanjutan global. Target perusahaan selanjutnya adalah membantu 10.000 petani kelapa sawit mandiri di Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Kalimantan Barat serta mewujudkan rantai pasok 100 persen bebas deforestasi secara global pada tahun 2025.