Pelatihan SDM-PKS 2025 di Nunukan Resmi Ditutup: 63 Pekebun Siap Tingkatkan Produktivitas Sawit

Kegiatan ini dilaksanakan oleh PT Daya Guna Lestari (DGL) sebagai mitra pelaksana resmi yang ditunjuk oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI.

BERITA

HLS Redaksi

31 Mei 2025
Bagikan :

Nunukan, HAISAWIT - Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit yang merupakan bagian dari Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM-PKS) Tahun 2025 resmi ditutup pada hari ini (30/5/2025) di Hotel Laura, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Kegiatan ini dilaksanakan oleh PT Daya Guna Lestari (DGL) sebagai mitra pelaksana resmi yang ditunjuk oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI.

Pelatihan yang berlangsung selama enam hari ini diikuti oleh 63 peserta dari Kabupaten Nunukan, yang terdiri dari petani sawit mandiri, pekerja kebun, penyuluh, dan masyarakat sekitar kebun yang telah direkomendasikan secara resmi melalui proses seleksi oleh Ditjen Perkebunan.

Acara penutupan turut dihadiri oleh, Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Bapak Hafis, serta Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan, Bapak Nurdin yang memberikan sambutan sekaligus menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini. Hadir pula Direktur Utama PT Daya Guna Lestari, Bapak M. Gema Aliza Putra, yang menyampaikan rasa bangganya atas semangat peserta dan dukungan dari pemangku kepentingan di daerah.

Dalam sambutannya, Bapak Hafis menekankan pentingnya peningkatan kapasitas teknis petani sawit dalam menghadapi tantangan industri perkebunan saat ini. "Dengan pelatihan seperti ini, kami berharap para pekebun dapat mengelola kebunnya dengan lebih baik, lebih produktif, dan tentu saja lebih berkelanjutan," ujarnya.

Mewakili peserta, Ibu Samsiar, salah satu peserta pelatihan, menyampaikan testimoni dan ungkapan terima kasihnya atas kesempatan yang telah diberikan. “Kami sangat berterima kasih atas pelatihan ini. Materinya sangat bermanfaat dan membuka wawasan kami sebagai petani sawit. Mohon maaf jika selama pelatihan terdapat kekurangan dan salah kata dari kami sebagai peserta. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” ucapnya.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, dilakukan penyerahan sertifikat pelatihan kepada seluruh peserta, yang menandakan bahwa mereka telah mengikuti dan menyelesaikan pelatihan secara penuh.


Menutup secara resmi pelatihan ini, Direktur Utama PT Daya Guna Lestari, Bapak M. Gema Aliza Putra, menyampaikan “Kami merasa sangat bangga bisa hadir dan berkontribusi langsung dalam peningkatan kapasitas SDM perkebunan di Kabupaten Nunukan. Antusiasme peserta selama enam hari ini menjadi semangat bagi kami untuk terus menjalankan program SDM-PKS secara konsisten dan berkualitas. Terima kasih kepada BPDP yang merupakan lembaga di bawah Kementerian Keuangan RI yang bertugas mengelola dana sawit untuk mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit nasional, termasuk dalam hal pengembangan SDM. Melalui program ini, BPDP menunjukkan komitmennya dalam membangun kapasitas petani dan memperkuat sektor perkebunan dari sisi hulu,” ujarnya.

Ia juga menambahkan “Semoga ilmu yang telah diterima selama pelatihan ini dapat benar-benar diterapkan dan membawa manfaat nyata bagi kebun dan komunitas masing-masing. Dengan mengucap syukur, saya nyatakan Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Program SDM-PKS Tahun 2025 di Kabupaten Nunukan resmi ditutup. Sampai jumpa di pelatihan dan program-program penguatan SDM lainnya di masa yang akan datang,” penutupnya.

Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan secara langsung di lapangan, serta menjadi agen perubahan di komunitasnya masing-masing. Komitmen berkelanjutan antara BPDP, Ditjenbun, pemerintah daerah, dan PT Daya Guna Lestari diharapkan terus diperkuat guna mencetak sumber daya manusia perkebunan yang tangguh dan profesional, terutama di wilayah-wilayah perbatasan seperti Kalimantan Utara.

Bagikan :

Artikel Lainnya