Pemerintah Dorong Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit untuk Biofuel

Pemerintah Indonesia terus mendorong pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk biofuel guna mewujudkan ekonomi sirkular yang berkelanjutan

BERITA

Arsad Ddin

3 Oktober 2024
Bagikan :

Jakarta, HAISAWIT – Pemerintah Indonesia semakin serius dalam mendorong pemanfaatan limbah kelapa sawit sebagai bahan baku biofuel, seiring dengan komitmen untuk mewujudkan ekonomi sirkular yang berkelanjutan. Pemanfaatan limbah sawit dinilai dapat memberikan manfaat besar, baik secara ekonomi maupun lingkungan.

Dilihat dalam laman resmi Ekon, Rabu (02/10/2024), disebutkan bahwa pemerintah tengah mengeksplorasi berbagai cara untuk memanfaatkan limbah kelapa sawit, termasuk tandan buah kosong, cangkang inti sawit, dan limbah cair, sebagai sumber energi baru dan terbarukan.

“Valorisasi bahan baku dari limbah kelapa sawit dan pertanian di Indonesia merupakan sebuah game changer karena akan menjadi salah satu hal yang mendorong penerapan ekonomi sirkular yang menyeimbangkan perlindungan lingkungan/tanggung jawab ekologis dengan pertumbuhan ekonomi. Kita dapat memastikannya dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, seperti dilihat dalam laman resmi Ekon, Rabu (02/10/2024).

Menko Airlangga juga menyoroti potensi besar dari co-firing cangkang inti sawit dengan batu bara peringkat rendah untuk pembangkit listrik di Indonesia. Pemerintah optimis bahwa inisiatif ini akan menghasilkan solusi energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Pemerintah Indonesia secara aktif menjajaki potensi co-firing palm kernel shell dengan batu bara peringkat rendah di pembangkit listrik dalam negeri. Kami yakin upaya ini akan menghasilkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi perekonomian dan lingkungan,” jelas Menko Airlangga.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menegaskan bahwa pemanfaatan limbah kelapa sawit tidak hanya tentang keberlanjutan, tetapi juga memiliki dampak positif yang signifikan bagi masyarakat pedesaan. Investasi pada pemanfaatan limbah ini dinilai dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Menghargai limbah kelapa sawit dan pertanian dapat menghasilkan peluang ekonomi, khususnya di daerah pedesaan. Dengan berinvestasi pada praktik-praktik ini, kita dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani kecil, serta memperkuat mata pencaharian masyarakat setempat. Ini lebih dari sekadar keberlanjutan, sebab ini tentang memberdayakan masyarakat kita,” ungkap Menko Airlangga.

Program ini diharapkan dapat mempercepat transformasi energi di Indonesia, sekaligus meningkatkan daya saing sektor sawit nasional di pasar internasional.***

Bagikan :

Artikel Lainnya