Pemkab Soppeng Gandeng Universitas Hasanuddin dalam Penyusunan RAD KSB 2024

Kabupaten Soppeng gandeng tim ahli dari Universitas Hasanuddin untuk menghasilkan RAD KSB 2024 yang berkualitas, terukur, dan implementatif bagi petani sawit rakyat

BERITA

Arsad Ddin

6 Desember 2024
Bagikan :


Pemkab Soppeng libatkan Universitas Hasanuddin untuk menyusun RAD Kelapa Sawit Berkelanjutan (KSB) 2024 (Foto: soppeng.go.id)

Soppeng, HAISAWIT - Pemerintah Kabupaten Soppeng melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan dan Perikanan (TPHPKP) terus menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan. Salah satu langkah strategisnya adalah menggandeng Universitas Hasanuddin dalam Penyusunan Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB) 2024.

Kegiatan konsultasi publik dan uji publik RAD KSB ini digelar di Maryam Palace Hotel, Rabu (04/12/2024). Acara ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan guna memperkaya dokumen perencanaan tersebut.

Plt. Kepala Dinas TPHPKP Kabupaten Soppeng, Ariyadin Arif, S.TP., M.Si., menekankan pentingnya kolaborasi dalam penyusunan rencana ini. Ia berharap RAD KSB dapat menjadi dokumen yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Output yang diharapkan adalah masukan, sumbang saran, dan ide-ide inovatif yang akan menghasilkan RAD KSB Kabupaten Soppeng yang berkualitas, akuntabel, terukur, dan implementatif. Hal ini penting untuk kemajuan perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Soppeng,” jelasnya seperti dilihat laman Pemkab Soppeng, Jumat (06/12/2024).

Selain itu, Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide, MP, menyoroti peran penting kelapa sawit sebagai komoditas strategis nasional. Di Kabupaten Soppeng, luas perkebunan kelapa sawit rakyat terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

“Terakhir hasil pendataan tahun 2024 ini sudah mencapai 375,8 Hektar. Berkat inisiatif masyarakat menanam kelapa sawit, Kabupaten Soppeng menjadi salah satu daerah penghasil sawit,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa kontribusi masyarakat ini telah berdampak signifikan pada penerimaan daerah.

“Sejak tahun 2023, Kabupaten Soppeng telah memperoleh alokasi Dana Bagi Hasil Sawit (DBH Sawit). Dan berlanjut hingga tahun 2024 ini,” tambahnya.

Kegiatan ini menghadirkan tim ahli dari Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Salengke, M.Sc., serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Diskusi difokuskan pada isu-isu strategis seperti identifikasi wilayah dengan akses sumber air yang mendukung produktivitas perkebunan.

RAD KSB 2024 diharapkan dapat menyeimbangkan aspek ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Soppeng berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan kelapa sawit dari hulu hingga hilir.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, akademisi, penyuluh, petani, dan perwakilan lembaga terkait. Pemerintah berharap dokumen RAD KSB ini menjadi panduan strategis dalam pengelolaan perkebunan sawit yang lebih baik di masa depan.***


Bagikan :

Artikel Lainnya