Kontribusi Besar Sub Sektor Kelapa Sawit dalam Mendukung SDGs

Kelapa sawit terus menopang ekonomi Indonesia, menyumbang devisa, tenaga kerja, dan mendukung program berkelanjutan untuk lingkungan dan masyarakat.

BERITA

Arsad Ddin

11 Desember 2024
Bagikan :


(foto: gapki.id)

Jakarta, HAISAWIT - Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang terus memberikan kontribusi signifikan terhadap berbagai aspek pembangunan, termasuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Sub sektor ini tidak hanya menjadi sumber devisa utama, tetapi juga memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang luas.

Pada tahun 2022, ekspor kelapa sawit Indonesia mencatatkan angka yang mengesankan, mencapai 29,20 juta ton. Angka ini menegaskan posisi Indonesia sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

"Komoditas ekspor terbesar adalah kelapa sawit (29,20 juta ton)," ujar Dr. Ir. Delima Hasri Azahari, MS, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI), dalam acara Orasi Hari Perkebunan Ke-68, Selasa, (10/12/24).

Selain perannya sebagai sumber devisa, sub sektor kelapa sawit juga menjadi penopang ketahanan pangan melalui produk-produk seperti minyak goreng, margarin, dan shortening. Bahkan, kelapa sawit turut mendukung ketahanan energi nasional melalui program biodiesel mandatori yang terus berkembang.

Dari sisi sosial, kelapa sawit telah memberikan dampak besar melalui penyerapan tenaga kerja. Sebanyak 4,1 juta petani bergantung langsung pada sub sektor ini, sementara 12,2 juta lapangan kerja tercipta secara tidak langsung.

Selain itu, pengembangan wilayah pedesaan juga mendapat manfaat dari keberadaan industri kelapa sawit, terutama melalui pembangunan infrastruktur dan multiplier effect di tingkat lokal.

Dalam konteks lingkungan, kelapa sawit memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian 12 dari 17 tujuan SDGs, seperti pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, energi bersih, pekerjaan layak, hingga upaya mitigasi perubahan iklim.

Hal tersebut membuktikan bahwa kelapa sawit bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga menyentuh berbagai aspek pembangunan berkelanjutan.

Namun, untuk mempertahankan kontribusi besar ini, berbagai tantangan harus diatasi. Mulai dari upaya sertifikasi, peningkatan produktivitas melalui replanting, hingga penerapan teknologi mutakhir menjadi prioritas dalam menjaga daya saing di pasar global.

Kelapa sawit akan terus menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus pilar penting dalam mendukung tercapainya SDGs di Indonesia. Peran kolaboratif antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat menjadi kunci keberlanjutan sub sektor ini di masa depan.***


Bagikan :

Artikel Lainnya