Pemerintah Provinsi Riau kini bergiat mengembangkan investasi strategis dalam hilirisasi limbah padat, cair, dan gas sawit yang bernilai ekonomis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Novi
6 Juli 2024Pemerintah Provinsi Riau kini bergiat mengembangkan investasi strategis dalam hilirisasi limbah padat, cair, dan gas sawit yang bernilai ekonomis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Novi
6 Juli 2024Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau kini bergiat mengembangkan investasi strategis dalam hilirisasi limbah padat, cair, dan gas sawit yang bernilai ekonomis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Riau memiliki perkebunan sawit terluas di Indonesia dengan lebih dari 3 juta hektare, menjadikan potensi limbah sawit sangat besar dan perlu dimanfaatkan secara optimal.
"Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, M Job Kurniawan, menyatakan bahwa berbagai limbah sawit yang potensial dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar, pakan ternak, pupuk, bahan industri, biogas listrik, dan lain-lain," ungkapnya pada acara Rakorda Hilirisasi Investasi Strategis Sektor Perkebunan, Kelautan, Perikanan, dan Kehutanan di Pekanbaru, Kamis.
Menurut Job Kurniawan, pengembangan investasi strategis dalam hilirisasi limbah sawit akan memberikan dampak ganda bagi pertumbuhan ekonomi di Riau. "Ini termasuk peningkatan rekrutmen tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, serta penurunan dampak negatif pencemaran lingkungan," tambahnya.
Selain buah sawit, limbah sawit seperti cangkang dan serabut dapat digunakan sebagai bahan bakar, janjang kosong sebagai pupuk, dan air limbah sawit sebagai sumber energi biogas. "Diperlukan regulasi yang tidak berbelit untuk memberikan kemudahan bagi investor berinvestasi," kata Job Kurniawan.
Dia juga menekankan bahwa iklim usaha yang kondusif menjadi jaminan keamanan bagi investor lokal, nasional, dan asing untuk berinvestasi di Bumi Lancang Kuning ini. "Hal ini akan mempercepat pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau," ujarnya.
Oleh karena itu, selain fokus pada pengembangan pangan, infrastruktur energi, dan pemberdayaan UMKM, Riau juga menggiatkan promosi penanaman modal agar dapat tepat sasaran melalui kebijakan strategis hilirisasi limbah sawit.
Staf Khusus Bidang Reformasi Birokrasi Kementerian Investasi, Azhar Lubis, menambahkan bahwa pelaksanaan program hilirisasi investasi tidak hanya meningkatkan investasi tetapi juga mempercepat transformasi sumber daya di Provinsi Riau untuk meningkatkan daya saing. Hilirisasi akan melibatkan pemerintah dan pemangku kepentingan, sehingga pada Jumat (5/7), Kementerian Investasi melakukan kunjungan lapangan ke Kota Dumai untuk meningkatkan produktivitas hasil perkebunan di Riau.
Sumber : riauantaranews.com