-
April
23 Februari 2024-
April
23 Februari 2024Jakarta - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) meyakini bahwa media memiliki tanggung jawab dan peran yang besar dalam menyebarkan informasi yang akurat dan objektif mengenai industri kelapa sawit kepada masyarakat.
Ketua Gapki Eddy Martono mengatakan isu dan kampanye negatif terkait industri kelapa sawit di Indonesia tidak bisa dihindari sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia.
“Isu mengenai hak asasi manusia, lingkungan, hingga isu keberlanjutan selalu menjadi permasalahan yang selalu dibicarakan,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Ketidakseimbangan informasi yang tersedia di publik menjadi salah satu faktor yang menimbulkan perbedaan persepsi dan berujung pada ketidakseimbangan informasi faktual tentang industri kelapa sawit, lanjutnya.
Menurut Eddy, jurnalis tidak hanya membentuk persepsi masyarakat terhadap industri sawit melalui pemberitaan yang berbasis fakta dan berimbang, namun juga mengedukasi masyarakat akan pentingnya keberlanjutan industri sawit di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Gapki bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menandatangani nota kerja sama terkait penyelenggaraan pelatihan jurnalistik pada acara Hari Pers Nasional 20 Februari 2024 lalu di Jakarta.
Penandatanganan Nota Kerja Sama ini dilakukan oleh Eddy Martono Ketua Umum GAPKI dan Hendry CH Bangun Ketua PWI Pusat, di hadapan Presiden Republik Indonesia.
Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan jurnalis, termasuk pengetahuannya dalam memahami industri kelapa sawit Indonesia.
“Gapki juga ingin berkontribusi dalam memajukan pers Indonesia. Melalui publikasi di media massa, kita bisa menyebarkan optimisme dari potensi yang dimiliki industri kelapa sawit sebagai komoditas strategis Indonesia,” ujarnya.
Eddy menambahkan bahwa Gapki bersama PWI berinisiatif melakukan workshop jurnalistik kepada jurnalis muda dengan harapan untuk memperoleh pemahaman yang sama dan menyeluruh yang dapat menjadi pedoman bagi para jurnalis dalam melakukan kegiatan jurnalistik mengenai industri Kelapa Sawit Indonesia.
Kegiatan workshop jurnalistik ini akan dilaksanakan di lima kota di Indonesia yaitu Jambi, Kendari, Tarakan, Sorong dan Aceh.