Perkembangan terbaru dalam industri kelapa sawit di Indonesia menunjukkan langkah signifikan menuju keberlanjutan, dengan luas lahan yang telah tersertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) mencapai 5,68 juta hektar.
Novi
1 April 2024Perkembangan terbaru dalam industri kelapa sawit di Indonesia menunjukkan langkah signifikan menuju keberlanjutan, dengan luas lahan yang telah tersertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) mencapai 5,68 juta hektar.
Novi
1 April 2024Jakarta - Perkembangan terbaru dalam industri kelapa sawit di Indonesia menunjukkan langkah signifikan menuju keberlanjutan, dengan luas lahan yang telah tersertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) mencapai 5,68 juta hektar. Meskipun jumlah ini masih mencakup 37% dari total luas lahan sawit di Indonesia yang mencapai 16.381 juta hektar, sertifikasi ISPO menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendorong praktek berkelanjutan. Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alamsyah, mengungkapkan bahwa dari jumlah lahan tersebut, telah tercatat 969 perusahaan dan 81 kelembagaan perkebunan kelapa sawit yang turut serta dalam upaya sertifikasi. Target sertifikasi berkelanjutan untuk perusahaan sebanyak 5 juta hektar dan untuk pekebun sebanyak 3,9 juta hektar telah menjadi fokus utama.
Sejak diberlakukannya Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Tahun 2019-2024, terjadi peningkatan yang signifikan. Telah diterbitkan 1.050 sertifikat untuk luasan 5,68 juta hektar lahan sawit, menandai keseriusan dalam mewujudkan praktek berkelanjutan dalam industri ini. Revisi Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi ISPO yang menggabungkan sektor hulu dan hilir, serta melibatkan beberapa Kementerian dan Lembaga, termasuk Kementerian ESDM dan Kementerian ESDM, juga menjadi langkah strategis dalam penerapan ISPO.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa program ISPO tidak hanya bertujuan untuk mempercepat sertifikasi berkelanjutan usaha perkebunan sawit, tetapi juga untuk memastikan bahwa industri kelapa sawit Indonesia tetap bersaing di pasar global yang semakin memperhatikan isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Dengan memperkuat konsep hilirisasi dan ketelusuran dari rantai pasok minyak sawit, ISPO memberikan respons yang sejalan dengan kebijakan Uni Eropa dalam isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Melalui langkah-langkah ini, ISPO bukan hanya mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Sumber : sawitindonesia.com