Sebanyak 40 hektare lahan sawit di Kartajaya berhasil dipanen padi gogo. Metode tumpang sisip dinilai efektif meningkatkan produktivitas lahan tanpa mengganggu tanaman utama.
Arsad Ddin
21 April 2025Sebanyak 40 hektare lahan sawit di Kartajaya berhasil dipanen padi gogo. Metode tumpang sisip dinilai efektif meningkatkan produktivitas lahan tanpa mengganggu tanaman utama.
Arsad Ddin
21 April 2025Way Kanan, HAISAWIT – Petani di Kampung Kartajaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, memanen padi gogo yang ditanam di sela-sela tanaman sawit menggunakan metode tumpang sisip.
Panen raya ini menjadi hasil dari program pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Way Kanan kepada petani di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Way Kanan, Rofiki, mengatakan panen dilakukan di lahan seluas 48 hektare yang sebelumnya ditanami padi gogo.
Dari total luasan tersebut, 40 hektare berhasil dipanen, sementara 8 hektare lainnya gagal panen akibat terendam banjir.
"Panen ini merupakan hasil dari upaya optimalisasi lahan perkebunan untuk mendukung ketahanan pangan daerah. Meskipun ada kendala banjir, capaian panen masih tergolong baik," kata Rofiki, dikutip dari laman RRI, Senin (14/05/2025).
Ia menjelaskan, metode tumpang sisip memungkinkan petani menanam padi di antara tanaman sawit tanpa mengganggu pertumbuhan pohon sawit itu sendiri.
Metode ini dinilai efektif dalam memaksimalkan lahan yang belum termanfaatkan secara penuh di area perkebunan.
Menurut Rofiki, pendekatan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memperkuat sektor pangan melalui pemanfaatan lahan secara terpadu.
"Dinas Perkebunan bersama dinas terkait akan terus mendorong petani untuk mengoptimalkan lahan perkebunan untuk ditanami padi gogo dengan metode tumpang sisip, terutama di lahan perkebunanproduktif dan belum dimanfaatkan secara maksimal," ujarnya.
Sebagai bagian dari program ketahanan pangan, hasil panen padi gogo ini juga diharapkan mampu membantu kebutuhan pangan lokal di Way Kanan.
Selain itu, metode tumpang sisip yang diterapkan ini menjadi alternatif bagi petani untuk menambah pendapatan dari lahan yang sama.
Berdasarkan data yang ada, meskipun sebagian lahan terdampak banjir, panen dari 40 hektare tetap dinilai cukup berhasil dan menunjukkan potensi yang menjanjikan.
Penerapan metode tumpang sisip menjadi salah satu strategi optimalisasi lahan sawit yang mulai dikembangkan di beberapa wilayah di Way Kanan.
Langkah ini membuka peluang bagi petani untuk memaksimalkan hasil pertanian tanpa perlu membuka lahan baru.***