Respons Pasar Kerja Perkebunan Sawit, Universitas Islam Riau Gagas Prodi Teknologi Produksi Tanaman

Fakultas Pertanian UIR mendorong pendirian Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, menanggapi tingginya kebutuhan tenaga ahli di sektor perkebunan termasuk sawit.

BERITA

Arsad Ddin

13 Juni 2025
Bagikan :

Fakulktas Pertanian UIR Gelar Focus Grup Discussion (FGD) Rencana Pembukaan Prodi Baru (Foto: Doc. FAPERTA UIR).

Riau, HAISAWIT – Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR) menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk menggagas pendirian Program Studi (Prodi) Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, pada Februari 2025 lalu.

Kegiatan FGD ini digelar sebagai respons terhadap kebutuhan tenaga kerja yang terus berkembang di sektor perkebunan, terutama di wilayah Riau yang dikenal sebagai sentra kelapa sawit nasional.

FGD tersebut dihadiri oleh para pimpinan fakultas serta menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi, asosiasi petani, dan praktisi industri perkebunan.

Salah satu narasumber, Prof. D. Almasdi Syahza, menyampaikan perlunya pembukaan program studi yang berfokus pada teknologi produksi tanaman.

“Pengelolaan kebun yang demikian luas tentu memerlukan tenaga ahli yang cukup besar,” ujar Almasdi, dikutip dari laman FAPERTA UIR, Jumat (13/06/2025).

Ia menambahkan bahwa kebutuhan tersebut menjadi peluang untuk menghadirkan pendidikan tinggi yang menyiapkan SDM sesuai karakteristik daerah.

“Oleh itu perlu dibuka dibuka prodi baru bidang perkebunan dengan mendidik mahasiswa agar memiliki keahlian dalam mengelola perkebunan sawit dan komoditi perkebunan lain seperti karet, kakao, kelapa, kopi dan lain-lain,” ujarnya.

Dalam pemaparannya, Almasdi juga menyebutkan bahwa lebih dari 60 persen kebun sawit di Riau dikelola oleh petani swadaya, yang memerlukan pendampingan teknis dari tenaga profesional.

Hal tersebut sejalan dengan arahan narasumber lain, Dr. Gulat ME Manurung dari DPP APKASINDO, yang turut hadir menyampaikan kebutuhan industri sawit terhadap lulusan yang siap praktik di lapangan.

Dekan Fakultas Pertanian UIR, Dr. Fathurrahman, turut memandu jalannya diskusi bersama jajaran wakil dekan yang hadir mendampingi.

Diskusi akademik ini juga menghadirkan ahli teknologi hasil pangan, Prof. Dr. Ir. Novrizal Nazir, yang menambahkan pentingnya inovasi dalam kurikulum berbasis praktik.

Model pembelajaran pada prodi yang dirancang lebih menekankan pada pengalaman lapangan dibandingkan teori kelas, agar lulusan siap menghadapi tantangan kerja nyata di perkebunan.

Sebagai informasi, FGD ini merupakan bagian dari rencana pembukaan dua program studi baru yaitu Prodi Teknologi Pangan Industri Halal (TIPH) dan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan (TPTP).

Fakultas Pertanian UIR menyebut bahwa prodi TPTP akan diarahkan pada sektor strategis seperti sawit, karet, kelapa, dan tanaman perkebunan lain yang mendominasi lahan di Riau.

Dengan luas kebun sawit yang mencapai hampir 4 juta hektare di Riau, kebutuhan akan lulusan yang memiliki keahlian teknis di bidang produksi tanaman dinilai sangat tinggi.***

Bagikan :

Artikel Lainnya