Riau kembangkan inovasi limbah sawit menjadi biogas sebagai strategi relevan hadapi era ekonomi hijau global
Arsad Ddin
24 Desember 2024Riau kembangkan inovasi limbah sawit menjadi biogas sebagai strategi relevan hadapi era ekonomi hijau global
Arsad Ddin
24 Desember 2024Ilustrasi Sawit (Foto: mediacenter.riau.go.id)
Riau, HAISAWIT – Provinsi Riau terus mengembangkan potensi ekonomi hijau sebagai langkah strategis menghadapi tantangan global. Menurut ekonom Universitas Riau (UNRI), Dahlan Tampubolon, sumber daya alam yang melimpah menjadi modal besar bagi Riau untuk mendorong ekonomi berbasis keberlanjutan.
“Peluangnya besar, karena Riau punya sumber daya alam yang melimpah untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi hijau,” katanya, seperti dilihat pada laman resmi Media Center Riau, Senin (23/12/2024).
Luas kebun sawit di Riau yang mencapai 3,38 juta hektar pada 2024 membuka peluang besar dalam pemanfaatan limbah sawit untuk biogas.
Selain itu, integrasi sawit dengan pengembangan UMKM berbasis digital dapat meningkatkan nilai tambah dan memperkuat daya saing daerah.
Dahlan menekankan bahwa inovasi dalam pengelolaan sumber daya alam menjadi faktor kunci dalam menjaga relevansi ekonomi Riau di tengah perubahan global.
“Inovasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan teknologi menjadi kunci agar Riau dapat tetap relevan dalam dinamika ekonomi yang terus berubah,” jelasnya.
Ekonomi hijau juga diharapkan menjadi solusi untuk diversifikasi ekonomi daerah. Langkah ini mencakup pengembangan produk hilir sawit dan sektor lain seperti pariwisata, jasa, serta industri kreatif untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas mentah.
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dianggap penting dalam mewujudkan ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan.
Pendekatan ini diharapkan tidak hanya menciptakan peluang baru, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi lingkungan dan masyarakat Riau.
Dengan fokus pada pengelolaan berkelanjutan dan inovasi, Provinsi Riau optimis dapat menghadapi ketidakpastian ekonomi global sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi lokal.***