Sawit Goes to Pesantren: Kolaborasi BPDPKS dan PBNU untuk Pemberdayaan Ekonomi Santri

BPDPKS dan PBNU meluncurkan program "Sawit Goes to Pesantren" untuk mengembangkan ekonomi berbasis kelapa sawit di pesantren, mendukung wirausaha mandiri di kalangan santri.

BERITA

Arsad Ddin

28 Oktober 2024
Bagikan :



Jakarta, HAISAWIT – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menerima penghargaan dari Lembaga Pengembangan Pertanian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai "Lembaga Pendukung Sawit NU." Penghargaan ini diserahkan dalam acara peluncuran program “Sawit Goes to Pesantren” yang diadakan pada 25 Oktober 2024 di Hotel Acacia, Jakarta. 

Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Plt Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Heru Tri Widarto, serta berbagai tokoh lain yang mendukung kemajuan ekonomi di kalangan santri melalui pengelolaan sawit.

Dilihat dalam laman resmi BPDPKS, Senin (28/10/2024), disebutkan bahwa program “Sawit Goes to Pesantren” bertujuan mempromosikan sawit sebagai sektor ekonomi strategis di pesantren dan mengajak masyarakat Nahdliyin memanfaatkan sawit sebagai sarana peningkatan kesejahteraan. 

BPDPKS juga melibatkan pesantren dalam pemanfaatan produk sawit melalui Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) sawit, sebagai upaya menciptakan wirausaha mandiri di lingkungan santri.

“Fokus NU dalam mengelola sawit bukan semata-mata untuk mencari keuntungan. Tujuan utama adalah menjadikan sawit sebagai sarana peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia, termasuk warga Nahdliyin,” tegas KH Yahya Cholil Staquf seperti dilihat dalam laman resmi BPDPKS, Senin (28/10/2024).

Plt Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, juga mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah maju dalam pengembangan ekonomi nasional. Menurut Heru, sawit tidak hanya sekedar komoditas ekspor, tetapi juga menjadi pilar penopang ekonomi yang penting bagi bangsa Indonesia. 

“Sawit adalah pilar ekonomi. Sulit dibayangkan jika kita tidak bersatu dalam pengelolaannya,” ujarnya. 

Heru menyebutkan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memajukan ekonomi berbasis kelapa sawit.

Senada dengan Heru, Kepala Divisi UKMK BPDPKS, Helmi Muhansyah, menyampaikan bahwa program ini bertujuan mendorong ekonomi pesantren melalui usaha sawit yang mandiri. 

“Program 'Sawit Goes to Pesantren' diharapkan dapat memberikan informasi positif mengenai manfaat kelapa sawit sekaligus menumbuhkan semangat wirausaha berbasis UKMK sawit di pesantren, sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui hilirisasi produk sawit skala UKMK,” ungkap Helmi.

Dalam rangka memperkuat peran pesantren, BPDPKS juga bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pertanian PBNU untuk mengembangkan program-program pelatihan bagi santri. Kegiatan seperti “Temu UKMK dan Petani Sawit NU” di Palembang dan “Santripreneur Go Global” yang diadakan bersama PEBS FEB Universitas Indonesia, serta workshop pemberdayaan di pesantren berbasis sawit, menjadi bagian dari rangkaian program ini. 

Kolaborasi strategis ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam membangun ekonomi pesantren berbasis sawit, di mana kelapa sawit sebagai salah satu komoditas unggulan nasional dapat menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat dan pesantren di Indonesia.***

Bagikan :

Artikel Lainnya