Diskusi UGM, Sawit dan Tantangan Pembangunan Berkelanjutan

Diskusi FEB UGM membahas tantangan sawit dalam pembangunan berkelanjutan dan peran pentingnya bagi perekonomian

BERITA

Arsad Ddin

8 Oktober 2024
Bagikan :

Yogyakarta, HAISAWIT – Tantangan yang dihadapi industri kelapa sawit dalam konteks pembangunan berkelanjutan kembali menjadi topik perbincangan dalam acara diskusi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM). Diskusi ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam kontribusi kelapa sawit terhadap perekonomian Indonesia sekaligus mengevaluasi berbagai tantangan yang ada.

Dilihat dalam laman resmi FEB UGM, Kamis (03/10/2024), disebutkan bahwa diskusi ini dihadiri oleh berbagai pakar, di antaranya Kepala Pusat Studi Sawit IPB, Prof. Budi Mulyanto, yang menyampaikan pentingnya memahami kampanye negatif yang kerap menyerang industri sawit.

“Perang dagang dalam pasar minyak nabati global menjadi motif utama dari kampanye negatif tersebut,” tutur Prof. Budi, seperti dilihat dalam laman resmi FEB UGM, Kamis (03/10/2024).

Diskusi ini menyoroti isu-isu strategis yang dihadapi industri sawit di Indonesia, termasuk tekanan dari pasar internasional yang sering kali membebani pelaku industri sawit nasional. Dalam forum ini, juga dibahas bagaimana kelapa sawit dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan berkelanjutan.

“Saya salut kepada UGM yang telah mengakomodasi pertemuan mengenai sawit,” ujar Petrus Gunarso, Ph.D.

“Pasalnya, tidak banyak perguruan tinggi negeri di Indonesia yang menyambut baik sawit,” tambahnya.

Tantangan yang dihadapi industri sawit tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam negeri. Regulasi, tata kelola lahan, serta praktik budidaya yang masih perlu peningkatan menjadi isu utama yang dihadapi industri ini. Para pakar sepakat bahwa jika tidak ditangani dengan baik, tantangan ini akan terus menghambat kemajuan industri sawit di tanah air.

“Jika ingin sawit berperan lebih besar dalam pembangunan berkelanjutan, maka pemaknaan sawit sebagai anugerah yang perlu diperjuangkan harus mencakup upaya serius untuk mengatasi berbagai tantangan tadi. Tanpa upaya tersebut posisi sawit dalam pembangunan berkelanjutan akan terus dipertanyakan,” tutur Akhmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D., Ketua Program Studi Magister Ekonomika Pembangunan FEB UGM.

Diskusi yang berlangsung di UGM ini memberikan banyak wawasan tentang masa depan industri sawit Indonesia. Para pembicara menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri untuk menjawab tantangan yang ada, sekaligus memaksimalkan potensi sawit dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.***

Bagikan :

Artikel Lainnya