Sawit sebagai Pelopor Hilirisasi Pertanian, Prof. Bungaran: Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Bukan Mimpi

Dalam Seminar Nasional di Jakarta, Prof. Bungaran Saragih, Ph.D menyampaikan bahwa hilirisasi sektor pertanian, khususnya industri sawit, dapat mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8%.

BERITA

Arsad Ddin

13 Maret 2025
Bagikan :

Prof. Bungaran Saragih, Ph.D dalam Seminar Nasional "Peran Strategis Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045" di Jakarta, Senin (24/02/2025). (Foto: Tangkapan layar reels rpn.id)

Jakarta, HAISAWIT - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN), dan Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) menggelar Seminar Nasional di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta, Senin (24/02/2025). Seminar ini membahas peran strategis kelapa sawit dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Dewan Pembina PASPI, Prof. Bungaran Saragih, dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa industri sawit memiliki peran kunci dalam mendorong hilirisasi sektor pertanian. Menurutnya, langkah ini dapat menjadi faktor utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

“Menurut analisis saya, dengan hilirisasi pertanian yang dipimpin oleh industri sawit, target pertumbuhan ekonomi 8% bukan lagi sekadar mimpi. Sawit harus menjadi pelopor hilirisasi di sektor pertanian kita,” ujar Prof. Bungaran, dikutip dari laman PTPN III, Kamis (13/03/2025).

Selain itu, Prof. Bungaran juga menekankan pentingnya peningkatan produktivitas perkebunan sawit, baik yang dikelola oleh perusahaan maupun petani rakyat. Langkah ini diperlukan agar industri sawit tidak hanya berkontribusi pada ekonomi nasional, tetapi juga menjaga daya saing di pasar global.

Ia juga menyampaikan bahwa hilirisasi harus berjalan seiring dengan prinsip keberlanjutan dan reforestasi global. Hal ini agar industri sawit Indonesia tetap relevan dengan tren global yang semakin menuntut produk ramah lingkungan.

“Jika hal ini dapat kita lakukan, maka kita tidak hanya akan memperoleh keuntungan ekonomi, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dunia,” tutupnya.

Dalam seminar tersebut, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Dwi Sutoro, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai transformasi untuk memperkuat industri sawit nasional.

“Kami berkomitmen untuk memperkuat peran industri sawit nasional melalui optimalisasi produktivitas, hilirisasi produk, serta peningkatan daya saing di pasar global. Upaya ini harus dilakukan secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial,” ujar Dwi.

Sementara itu, PT RPN juga memaparkan strategi peningkatan produktivitas sawit yang mencakup pengembangan benih unggul, penerapan teknologi pertanian presisi, serta mekanisasi perkebunan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan memastikan keberlanjutan produksi dalam jangka panjang.***

Bagikan :

Artikel Lainnya