Sawit Tak Lagi Sekadar Minyak: Pelatihan Yang Diselenggarakan Elaeis Media Group dan BPDP Ini Ubah Cara Pandang Peserta

Pelatihan ini menghadirkan mentor inspiratif Iin Arlina, pencipta bolu sawit asal Muaro Jambi, yang memperkenalkan keunggulan sari pati sawit sebagai bahan baku utama kuliner. Ia membuktikan bahwa produk sawit bukan hanya untuk biodiesel atau minyak goreng, melainkan juga bisa menghasilkan makanan lezat, sehat, dan bebas aroma tengik.

BERITA HAI INOVASI SAWIT

HLS Redaksi

30 April 2025
Bagikan :

Surabaya, HAISAWIT - Harum legit bolu, dodol, hingga kue bangkit memenuhi ballroom Hotel Leedon, Surabaya, dalam pelatihan kuliner inovatif berbasis sawit yang berlangsung selama dua hari, 29–30 April 2025. Kegiatan bertajuk "Pelatihan Produksi Bolu, Dodol, dan Kue Kering Berbahan Dasar Kelapa Sawit" ini diinisiasi oleh Elaeis Media Group bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), dengan dukungan peralatan baking dari Indobake.

Sebanyak 50 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelaku UKMK, mahasiswa, dan ibu rumah tangga, dibekali keterampilan mengolah sari pati sawit menjadi aneka produk pangan kreatif, bernilai jual tinggi, dan berdaya saing ekspor. “Dari sawit, UKMK bisa menciptakan produk olahan pangan yang sehat dan kompetitif. Potensinya tidak hanya untuk pasar domestik, tapi juga internasional,” ujar Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK BPDPKS, dalam sambutannya.

Pelatihan ini menghadirkan mentor inspiratif Iin Arlina, pencipta bolu sawit asal Muaro Jambi, yang memperkenalkan keunggulan sari pati sawit sebagai bahan baku utama kuliner. Ia membuktikan bahwa produk sawit bukan hanya untuk biodiesel atau minyak goreng, melainkan juga bisa menghasilkan makanan lezat, sehat, dan bebas aroma tengik.

Kegiatan tidak hanya diwarnai teori, tetapi fokus pada praktik langsung. Peserta mencoba berbagai resep, mulai dari bolu dan dodol sawit hingga kue bangkit dan selai sawit. Suasana workshop berlangsung interaktif dan penuh semangat. “Ini wangi banget, rasanya enak, bisa banget dijual,” komentar Aminatul Milla, salah satu peserta yang antusias mencicipi hasil olahan.


Dukungan perlengkapan baking profesional dari Indobake turut mempermudah praktik peserta, sehingga mereka bisa fokus pada teknik dan eksplorasi resep. “Biasanya workshop cuma teori, tapi ini langsung praktik. Saya dapat banyak ide. Bahkan pengen coba brownies labu kuning pakai sari pati sawit,” ujar Mayasari, pelaku usaha kuliner rumahan.

Menurut Pandu, peserta lainnya, pelatihan ini membuka wawasannya. “Saya kira sawit cuma buat minyak. Ternyata bisa jadi selai dan kue seenak ini. Ini terobosan yang harus disebarkan,” katanya.

Andrio Himawan Wahyu Aji, Kepala Bidang Pemasaran Diskop UKM Jawa Timur, menyambut positif kegiatan ini. Ia menilai pelatihan tersebut sebagai langkah konkret dalam mendorong hilirisasi sawit dan menaikkan kelas UMKM. “Sawit tidak hanya bahan ekspor mentah, tapi bisa jadi bahan baku kuliner inovatif khas Indonesia,” tegasnya.

Pelatihan ditutup dengan sesi membuat kue bangkit sawit, dilanjutkan dengan momen kebersamaan antar peserta. Dua hari pelatihan ini bukan sekadar pembelajaran teknis, tetapi juga momentum memperkuat jejaring, menggugah kreativitas, dan menumbuhkan keyakinan bahwa dari satu bahan sederhana seperti sari pati sawit, dapat tumbuh usaha rumahan yang berkelanjutan.

Bagikan :

Artikel Lainnya