Faperta Unilak dan SawitPRO mendorong penerapan teknologi modern untuk membantu petani sawit mengoptimalkan sumber daya alam secara berkelanjutan
Arsad Ddin
24 November 2024Faperta Unilak dan SawitPRO mendorong penerapan teknologi modern untuk membantu petani sawit mengoptimalkan sumber daya alam secara berkelanjutan
Arsad Ddin
24 November 2024Pekanbaru, HAISAWIT – Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning (Faperta Unilak) menggandeng SawitPRO dalam mengadakan seminar bertema Digitalisasi Petani Kelapa Sawit Modern. Seminar ini berlangsung di Aula Pustaka Unilak, Jumat (22/11/2024), dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta praktisi sawit.
Dalam seminar tersebut, Dekan Faperta Unilak, Dr. Amalia SP MM, menyampaikan pentingnya digitalisasi di sektor pertanian, khususnya kelapa sawit. Ia menekankan bahwa inovasi teknologi dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan perkebunan.
“Agenda ini sangat penting karena mahasiswa akan diajak untuk memahami dan memanfaatkan teknologi digital yang dapat mendukung pertanian di sektor kelapa sawit, baik dari sisi produktivitas, efisiensi, maupun keberlanjutan,” ujarnya, seperti dilihat dalam laman resmi Unilak, Jumat (22/11/2024).
Seminar ini juga bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan Era 5.0 yang tidak bisa lepas dari digitalisasi. Dilaporkan bahwa pada era ini, manusia dan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan akan berkolaborasi secara lebih erat untuk menciptakan solusi atas berbagai masalah yang ada.
“Pada era 5.0 ini memberikan peluang besar bagi kita untuk memperkenalkan teknologi digital yang dapat memberikan solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi,” imbuh Amalia.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber kompeten, yaitu Lea Smallholder Satria Khresna dan Product Manager SawitPRO, Hilmy Suryadinata. Keduanya memberikan wawasan mengenai peran teknologi digital dalam mendukung pertanian modern.
Dengan adanya kolaborasi ini, Unilak dan SawitPRO berharap dapat mencetak generasi muda yang mampu mengintegrasikan teknologi dengan praktik pertanian yang berkelanjutan. Seminar ini sekaligus menjadi langkah awal untuk mendukung petani kelapa sawit menghadapi tantangan global di era digital.***